Korban Meninggal Akibat Keracunan Makanan di Sukabumi jadi Dua Orang

Selasa, 19 November 2019 – 01:09 WIB
Seorang warga Kampung Cijoho, Desa Sirnamekar, Sukabumi, yang mengalami keracunan dirawat intensif di RSUD Jampangkulon. Foto: Antara

jpnn.com, SUKABUMI - Korban meninggal diduga akibat keracunan makanan hajatan di Desa Sirnamekar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bertambah menjadi dua orang.

"Pada Minggu (17/11), satu warga yang meninggal dunia adalah Olis (54) warga Kampung Puncaknangka, Desa Sirnamekar, Kecamatan Tegalbuleud. Dan pada Senin (18/11), korban meninggal bertambah yang diketahui bernama Yoyoh (56) warga Kampung Cijoho," kata Kepala Seksi Tantrib Kecamatan Tegalbuleud Endang melalui sambungan telepon, Senin (18/11).

BACA JUGA: Seorang Meninggal Diduga Keracunan Makanan di Sukabumi, 33 Warga Dirawat

Sebelumnya Yoyoh sempat kritis dan mendapatkan perawatan intensif di RSUD Jampangkulon sejak Sabtu (16/11).

Kondisi kesehatan ibu rumah tangga ini yang terus menurun dan sempat tidak sadarkan diri akhirnya meninggal dunia pada Senin pagi.

BACA JUGA: Dandim dan Kapolsek Ikut Keracunan Makanan

Menurut Endang, kejadian keracunan massal ini bermula adanya hajat (haul) di salah satu rumah warga pada Jumat (15/11) sekitar pukul 17.00 WIB. Warga yang hadir dalam acara tersebut dibagikan nasi bungkus.

Setelah mengkonsumsi masakan itu, awalnya warga tidak merasakan gejala keracunan. Namun pada Sabtu pagi, satu per satu warga mulai merasa pusing, mual, muntah dan banyak kehilangan cairan.

Banyaknya warga yang mengalami gejala karacunan sempat membuat panik masyarakat sekitar. Sementara korban langsung dibawa ke puskesmas dan tempat pelayanan terdekat. Beberapa di antaranya harus dirujuk ke RSUD Jampangkulon karena kondisi kesehatannya terus menurun.

"Dari data sementara jumlah warga yang mengalami keracunan sebanyak 50 orang, dua di antaranya meninggal dunia, beberapa orang masih menjalani perawatan di rumah sakit dan sebagian sudah pulang karena kondisinya membaik," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler