BACA JUGA: Jerman yang Pertama Stop Energi Nuklir
Bakteri mematikan tersebut mencemari mentimun yang dilaporkan berasal dari SpanyolKasus mentimun maut dan merebaknya wabah E
BACA JUGA: Jagal Bosnia Disidang Empat Hari Lagi
coli di negara yang dipimpin Kanselir Angela Merkel itu langsung memicu sinyal bahaya di beberapa negara EropaApalagi, jumlah korban tewas bertambah dua kemarin
BACA JUGA: Menangi Kontes Mr Ugly, Dapat Hadiah Uang-Selimut
Salah seorang di antaranya adalah warga SwediaPadahal, Senin lalu (30/5), korban tewas tercatat 14 orang.Seorang juru bicara (jubir) rumah sakit di Kota Boras, Vastra Gotaland County, Swedia, mengungkapkan bahwa warganya yang meninggal akibat terinfeksi Ecoli tersebut adalah perempuan paro baya usia 50-an tahunDia sempat dirawat di rumah beberapa hariLantas, perempuan yang dirahasiakan identitasnya itu baru dibawa ke rumah sakit Minggu lalu (29/5) setelah kondisinya parah"Dia sakit setelah pulang berlibur dari Jerman," kata Jerker Isacson, kepala medis rumah sakit itu.
Menurut Isacson, saat tiba di rumah sakit, perempuan itu sudah mengalami komplikasi seriusTak sekadar gangguan pencernaan biasa seperti dialami pasien yang terinfeksi EcoliBiasanya, para pasien yang terinfeksi bakteri tersebut hanya mengalami diareDalam kondisi lebih serius, pasien bisa mengalami EHEC (enterohaemorrhagic E.coli) alias perdarahan usus.
Dalam kasus warga Swedia itu, diare yang parah akibat infeksi Ecoli membuat dia dehidrasiSaking parahnya dehidrasi tersebut, ginjalnya tergangguAkibatnya, dia pun mengalami HUS (hemolytic uremic syndrome)"Dia komplikasi serius yang membuat ginjalnya rusak,’’ terang Isacson.
Kali pertama, wabah Ecoli itu merebak dari kawasan barat laut JermanDalam waktu sekitar sepekan, wabah Ecoli telah menjangkiti seluruh wilayah JermanLembaga pengendali epidemi nasional Jerman mengatakan bahwa bakteri yang kali pertama ditemukan di negara itu telah menginfeksi 1.150 orangSebanyak 373 di antaranya kena HUSPadahal, sindrom tersebut cukup jarang terjadi.
"Sebanyak 796 orang lainnya mengalami perdarahan usus (EHEC)," kata Jubir Robert Koch Institute, Susanne GlashmacherJika tak segera ditangani, nyawa korban yang menderita HUS dan EHEC itu tak akan tertolongKorban tewas terakhir di Jerman kemarin adalah perempuan berusia 87 tahunWarga Paderborn itu meninggal setelah sempat dirawat beberapa hari di rumah sakit.
Untuk mencegah bertambahnya korban, Federal Institute for Risk Assessment Jerman mengimbau agar masyarakat tak mengonsumsi mentimunSetidaknya, sampai wabah Ecoli di Jerman reda"Untuk sementara waktu, sebaiknya warga juga tak mengonsumsi selada dan tomat mentah," tutur lembaga tersebut dalam keterangan tertulisnya.
Kepada Uni Eropa (UE), pemerintahan Angela Merkel mengatakan bahwa mentimun yang terkontaminasi Ecoli itu berasal dari dua kawasan SpanyolYakni, Almeria dan MalagaTetapi, ada dugaan bahwa mentimun-mentimun itu terkontaminasi Ecoli dari Belanda atau DenmarkSebab, sebelum tiba di Jerman, mentimun-mentimun itu lebih dulu transit di dua negara tersebut.
"Rute yang ditempuh mentimun-mentimun asal Spanyol itu cukup jauhBisa jadi mentimun itu terkontaminasi saat berada dalam perjalanan," ungkap seorang pejabat UE.
Karena itu, UE memerintahkan Jerman agar melakukan investigasi mendalam terkait wabah Ecoli ituKemarin, lewat riset pertama di Kota Hamburg, didapat hasil bahwa sampel mentimun yang diteliti tidak mengandung Ecoli.
Kendati demikian, Cornelia Pruefer-Storcks, pejabat kesehatan di Hamburg, berjanji akan terus melakukan risetSebab, di kota tersebut sedikitnya ada empat warga yang tewas akibat HUS"Riset pertama memang belum bisa membuktikan dugaan kamiTetapi, kami harus melakukan serangkaian riset lagi untuk memastikannya," tegasnyaHal yang sama terjadi di Denmark.
Selain di Jerman, wabah Ecoli juga membuat warga di beberapa negara Eropa lainnya sakitSalah satunya SwediaSwedish Institute for Communicable Disease Control menyebut bahwa warga di negeri itu yang menderita EHEC mencapai 39 orangSedangkan yang menderita HUS 15 orang"Tapi, kami yakin jumlah korbannya masih akan bertambah," kata Britt Akerlind, jubir lembaga tersebut.
Sebenarnya wabah Ecoli bukan baru kali ini menjadi isu internasionalPada 1994 kasus sama merebak di Negara Bagian Montana di Amerika Serikat (AS)Hanya, saat itu korbannya tak sebanyak sekarangKetika itu, wabah Ecoli juga tak sampai merenggut nyawaKorban yang terinfeksi dan harus dirawat di rumah sakit hanya berkisar 11 orang.
Setahun kemudian, wabah tersebut merebak kembali di ASKetika itu, empat anak tewasKorban yang sakit berjumlah 500 orangKonon, mereka terkontaminasi Ecoli dari sayuran yang ada pada hamburgerKhususnya, hamburger yang berasal dari gerai makanan cepat saji Jack in the Box(AP/AFP/BBC/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, Dua Pekerja Jepang Kena Radiasi Tinggi
Redaktur : Tim Redaksi