Pemakaman dilakukan usai prosesi ibadah penghiburan keluarga yang berlangsng hampir dua jam. Ratusan orang tampak khusuk mengikuti ibadah penghiburan hingga mengantar jenazah ke pemakaman. Di antara ratusan masyarakat yang memenuhi tenda rumah duka, hadir Wakil Bupati Poso, Toto Samsuri, Kapolres Poso AKBP Pulung Rohmadianto serta Dandim 1307 Bobby Prabowo.
Proses ibadah penghiburan dan pemakaman korban Oldi berlangsung lancar dan aman. “Atas nama pribadi, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Poso, kami turut berduka cita atas meninggalnya korban Oldi. Semoga keluarga tabah dan ikhlas menerima cobaan berat ini,” ucap Wabup Samsuri saat sambutan.
Menurut Wabup, kematian Oldi terjadi dengan tidak wajar. Pemerintah daerah lanjut Wabup, memohon maaf jika belum sepenuhnya memberi rasa aman bagi masyarakat Poso. “Ini (kasus penembakan Oldi, red) adalah peristiwa yang sangat-sangat tidak diinginkan. Peristiwa ini tidak boleh terjadi lagi,” tambahnya.
Meski tergolong peristiwa dan musibah yang menyakitkan, Wabup Samsuri meminta keluarga, sahabat dan rekan korban termasuk seluruh warga Desa Sepe, untuk menahan diri (emosi). Wabup menyarankan agar keluarga dan masyarakat menyerahkan dan mempercayakan kepada aparat keamanan untuk menangani kasus penembakan yang menewaskan Oldi, pemuda 27 tahun tersebut.
“Mari kita jaga kemanan dan kedamaian di daerah kita ini. Jangan sampai terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan yang sifatnya merugikan kita bersama,” imbau wabup.
Ajakan serta imbauan agar keluarga dan masyarakat tetap tenang dan menjaga keamanan, juga disampaikan Kapolres Poso, AKBP Pulung Rohmadianto. Ia meminta agar keluarga dan masyarakat mempercayakan polisi untuk menangani sekaligus mengungkap pelaku kasus penembakan Oldi. “Kasusnya masih dilidik polisi. Jangan ada spekulasi-spekulasi tentang siapa pelakunya. Biarlah polisi yang bekerja,” paparnya pada sambutan duka.
Tak lupa, kapolres meminta bantuan semua pihak dalam upaya mengungkap pelaku kasus penembakan yang terjadi di Desa Sepe. “Yang kami sangat butuhkan adalah bantuan informasi dari masyarakat, sehubungan dengan kasus ini,”aku kapolres.
“Kami dari pihak keluarga telah sepakat menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus penembakan kepada polisi. Biarlah polisi yang bekerja. Dan kami dari keluarga tinggal menunggu hasilnya,” timpal singkat Yoberson, paman korban Oldi, usai pemakaman berlangsung.
Hingga kemarin, pasca kasus penembakan hingga pemakaman korban Oldi, situasi keamanan di Poso tetap kondusif. Seluruh aktivitas masyarakat di daerah eks konflik itu berjalan lancar di semua sektor dan bidang usaha (profesi).
Walau demikian, guna mengantisipasi hal yang tak diinginkan, polisi masih tetap menutup jalur trans Sulawesi arah Poso-Touna dan sebaliknya jalur Tagolu-Toyado. Hingga Selasa (28/8), arus lalulintas kendaraan arah Poso-Touna dan sebaliknya, dialihkan melalui jalur alternatif Toyado-Lawanga.
Kendaraan dan warga yang menuju ke Poso dan atau ke Touna, untuk sementara tidak diizinkan melalui jalur jalan biasa, Toyado-Tagolu. “Kami masih diarahkan lewat bawah (Toyado-Lawanga, red). Di pertigaan Toyado, ada penjagaan polisi dan TNI. Di pertigaan Tagolu ada polisi dan tentara berjaga-jaga,” kata beberapa warga dari arah Touna menuju Poso. (bud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dicap Masuk Angin, Kejagung Didesak Tuntaskan Kasus Bupati Kolaka
Redaktur : Tim Redaksi