BIRMINGHAM - Masih ingat dengan Malala Yousafzai? Gadis remaja yang ditembak di kepalanya oleh pasukan Taliban tersebut kini sudah bisa menjalani kehidupan normal.
Hari ini, Malala sudah masuk sekolah di Birmingham. Keputusan Malala sebenarnya cukup mengejutkan. Sebab, hari ini merupakan seminggu setelah dirinya diperbolehkan keluar dari rumah sakit.
Malala yang merupakan salah satu kandidat peraih nobel mengatakan, masuk sekolah merupakan salah satu momen penting sepanjang hidupnya.
“Hari ini saya sangat bahagia. Saya mendapatkan mimpi saya untuk kembali ke sekolah. Saya ingin semua perempuan di dunia memiliki kesempatan dasar,” terang Malala seperti dilansir Guardian.
Namun, Malala masih harus ditemani sang ayah. Dia juga sekolah di dekat rumah sakit yang menjadi tempat operasinya. Malala mengakui, dirinya sangat rindu dengan suasana sekolah. Karena itu, dia tak sabar untuk segera bertemu dengan guru dan teman-teman barunya di sekolah tersebut.
Malala dibawa ke Inggris untuk menjalani perawatan serius setelah dirinya ditembak di kepala oleh pasukan Taliban Oktober silam. Pasukan Taliban beralasan, Malala memiliki pemikiran yang kebarat-baratan.
Kedatangan Malala juga disambut hangat semua elemen sekolah. Kepala sekolah Ruth Weeks mengatakan, Malala sangat ingin menjadi remaja normal yang mendapatkan dukungan penuh dari orang-orang di sekitarnya.
“Berbicara dengannya membuat saya tahu jika dirinya sangat rindu dengan sesuatu yang sangat berharga yang tak bisa didapatkannya selama dia berada di rumah sakit,” tegas Weeks. (jos/mas/jpnn)
Hari ini, Malala sudah masuk sekolah di Birmingham. Keputusan Malala sebenarnya cukup mengejutkan. Sebab, hari ini merupakan seminggu setelah dirinya diperbolehkan keluar dari rumah sakit.
Malala yang merupakan salah satu kandidat peraih nobel mengatakan, masuk sekolah merupakan salah satu momen penting sepanjang hidupnya.
“Hari ini saya sangat bahagia. Saya mendapatkan mimpi saya untuk kembali ke sekolah. Saya ingin semua perempuan di dunia memiliki kesempatan dasar,” terang Malala seperti dilansir Guardian.
Namun, Malala masih harus ditemani sang ayah. Dia juga sekolah di dekat rumah sakit yang menjadi tempat operasinya. Malala mengakui, dirinya sangat rindu dengan suasana sekolah. Karena itu, dia tak sabar untuk segera bertemu dengan guru dan teman-teman barunya di sekolah tersebut.
Malala dibawa ke Inggris untuk menjalani perawatan serius setelah dirinya ditembak di kepala oleh pasukan Taliban Oktober silam. Pasukan Taliban beralasan, Malala memiliki pemikiran yang kebarat-baratan.
Kedatangan Malala juga disambut hangat semua elemen sekolah. Kepala sekolah Ruth Weeks mengatakan, Malala sangat ingin menjadi remaja normal yang mendapatkan dukungan penuh dari orang-orang di sekitarnya.
“Berbicara dengannya membuat saya tahu jika dirinya sangat rindu dengan sesuatu yang sangat berharga yang tak bisa didapatkannya selama dia berada di rumah sakit,” tegas Weeks. (jos/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kampung Puyut dan Dunia Hitam Lahad Datu
Redaktur : Tim Redaksi