Ibunda korban, Nani Sukarni (62) mengatakan, kabar kepulangan anak keduanya itu didapat setelah perwakilan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memberitahu jika jenazah Widyo akan sampai di Indonesia tanggal 18 Agustus. "Kami dikasih tahu dan diminta menjemput di bandara untuk acara serah terima jenazah," ujarnya kepada Radar Bogor, Sabtu (18/8).
Meski mengaku lega, namun Nani sempat merasakan was was karena jasad Widyo baru diterbangkan ke Indonesia setelah lebih dari dua bulan disemayamkan di Lagos.
Alasan yang dikemukakan Kemenlu, kata dia, karena di Nigeria tidak ada alat pendeteksi DNA sehingga dibawa ke Inggris terlebih dahulu untuk diteliti.
"Tubuh anak saya terbakar dan sulit dikenali. Apalagi, bercampur juga dengan jasad lain sehingga perlu waktu mengumpulkan kembali potongan tubuh serta mencocokan DNA," imbuhnya.
Dijadwalkan, korban akan diberangkatkan ke rumah duka di Kampung Salabenda Ampera, RT 04/06, Desa Parakanjaya, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor pukul 02.00 pada Minggu (19/8) dinihari nanti. Dan akan dimakamkan usai solat zuhur di pemakaman desa setempat.
"Kami (keluarga) sudah ikhlas dan pasrah menerima takdir Allah. Termasuk jika diberikan kesempatan melihat jasad almarhum saya pribadi akan kuat," beber Nani.
Pantauan Radar Bogor, rumah duka tampak sepi karena sejumlah keluarga korban sedang menuju Soekarno Hatta untuk menunggu kedatangan jenazah Widyo. Hanya ada deretan kursi di halaman rumah untuk menyambut tamu yang datang.
Sekedar diketahui, Widyo termasuk satu dari 153 korban tewas Pesawat MD-83 milik maskapai penerbangan Dana Airline yang jatuh dan meledak di sebuah wilayah pemukiman di Kota Lagos, Nigeria Minggu (3/6) silam. Seluruh penumpang tewas, sementara bangunan di lokasi hancur. (rur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Identitas Penembak Solo Masih Gelap
Redaktur : Tim Redaksi