jpnn.com - MEDAN - Dinda Maurelova Ginting (20), anak seorang auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Maulana Ginting, disekap perampok di rumahnya, Jalan T Amir Hamzah Nomor 17, Sei Agul, Medan Barat, Rabu (17/9) siang.
Anak bungsu dari dua bersaudara ini disekap seorang perampok di kamarnya usai melaksanakan salat Zuhur sekira pukul 14.00 WIB.
BACA JUGA: Kenalan Lewat SMS, Gadis Ini Ngaku Diperkosa di Rumah Sendiri
Dinda yang masih mengenakan telekung tampak syok. Mahasiswi semester empat Fakultas Hukum USU ini terus menangis ketika ditanya keluarganya di ruang tamu.
Informasi yang dihimpun Sumut Pos (Grup JPNN) di rumah korban yang membuka praktik dokter gigi Trelia Boel, perampokan itu terjadi saat korban berada di rumah sendirian. Dia baru saja usai melaksanakan ibadah salat Zuhur di kamarnya.
BACA JUGA: Belajar Kerja Jadi PRT, Rahmawati Diinjak-Injak Majikan
Di saat rebahan di kamar, korban mendengar suara gaduh dari kamar pembantunya. Korban kemudian keluar dari kamarnya. Tanpa disangka, korban berpapasan dengan seorang pria yang tak dikenalnya. Korban pun terkejut.
Tanpa basa-basi, pria itu langsung meminta uang kepada korban. Namun, korban tak memberikannya. Lalu pelaku langsung menamparnya dan mengancam agar tidak berteriak. "Mana uang, aku butuh uang untuk operasi bapakku," kata pria itu.
BACA JUGA: Gerebek Sekdes Cabul, Polisi Malah Temukan Ganja dan Senpi
Selanjutnya, pria itu menggiring Dinda ke dalam kamarnya. Lalu pelaku menyekap mulut korban dengan menggunakan sapu tangan dan mengurungnya di dalam kamar.
Pelaku pun dengan leluasa mencari barang berharga. Namun, lantaran takut ketahuan, pelaku hanya mengambil dua unit laptop dan dua handphone.
Usai mengambil barang-barang itu, pelaku kemudian kabur melalui bagian belakang rumah korban. Namun, korban yang berbaik hati menyarankan agar pelaku kabur melalui pintu depan.
"Abang kabur lewat pintu depan aja, ngapain capek-capek manjat," kata Dinda menirukan ucapannya kala itu saat dimintai keterangan oleh petugas.
Tetapi, lantaran takut ketahuan, pelaku akhirnya kabur melalui tempat masuknya semula melalui lantai dua. Sebelum kabur, pelaku sempat memberikan kunci kamarnya melalui jendela. Setelah itu pelaku pun kabur.
Korban yang mengetahui pelaku sudah meninggalkan rumahnya, lalu menghubungi keluarganya. Tak berapa lama keluarganya pun datang dengan didampingi petugas beberapa petugas Direktorat Lalu Lintas Polda Sumut lantaran bapak korban rekan Dirlantas Polda Sumut, Kombes Pol Agus Soekamso.
"Dia (korban) sempat ditampar dan diminta uang tapi enggak ada. Lalu pelakunya mengambil dua laptop dan dua handphone," kata sopir korban yang tak mau namanya dikorankan.
Pria paruh baya ini menyebut, anak majikannya itu disekap usai salat Zuhur di kamarnya. Lalu perampok itu mengancamnya. "Pelakunya satu orang. Dia masuk dari gedung sebelah (rumah No. 15) dengan cara memanjat gedung kosong di samping rumah," jelasnya.
Petugas Polsek Medan Barat yang mendapat kabar bergerak ke lokasi kejadian. Petugas langsung melakukan olah TKP dan mencari beberapa alat bukti.
Kanit Reskrim Polsek Medan Barat, AKP Semion Sembiring yang dikonfirmasi terkait perampokan itu belum mengetahuinya. Ia mengaku belum mendapat informasi.
Sementara itu, amatan Sumut Pos di lokasi kejadian, selain personel Ditlantas Polda Sumut tampak juga beberapa pejabat BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara datang ke rumah korban dengan mengendarai Innova hitam 1432 NR. Mereka berusaha mencari tahu peristiwa apa yang terjadi.
Setelah bertemu pihak keluarga, setengah jam kemudian mereka pun meninggalkan kediaman korban.
Akibat perampokan disertai penyekapan ini, warga sekitar sempat heboh. Puluhan warga berbondong-bondong memadati rumah korban. Bahkan, para pengendara yang melintas memberhentikan sejenak laju kendaraannya dan memarkirkan di sembarang tempat.
Arus lalu lintas pun menjadi tersendat. Petugas yang berada di lokasi pun mengarahkan warga dan para pengendara untuk bubar. Setelah diarahkan, kondisi lalu lintas pun kembali normal. (ris/adz)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oknum Wartawan Sekap Gadis Belia
Redaktur : Tim Redaksi