Korban Terus Bertambah, DBD Kian Mencemaskan

Senin, 09 Januari 2012 – 15:55 WIB

JABUNG - Serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Lampung Timur, Provinsi Lampung semakin mengkhawatirkan. Sebelumnya, DBD menyerang enam warga Desa Banjerrejo, Kecamatan Batanghari.

Kini, penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegepty tersebut menyerang 28 warga Desa Mumbangjaya, Kecamatan Jabung. Dari jumlah tersebut, 12 di antaranya masih menjalani perawatan di berbagai rumah sakit dan puskesmas, 9 masih dalam pengawasan, dan lainnya telah sembuh.

Kepala Desa Mumbangjaya Junaidi Achdar menjelaskan, kali pertama penyakit tersebut diketahui menyerang Bela (10), Lailatul (12), dan Dita (30) pada 26 Desember 2011 lalu. Bela dan Lailatul sudah sembuh setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Urip Sumoharjo (RSUS) Bandarlampung.

Begitu juga Dita sudah sembuh setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Mardiwaluyo Metro. Guna mencegah menyebarnya penyakit tersebut, pamong Desa Mumbangjaya langsung membentuk tim penanggulangan.

Namun, dua hari kemudian, DBD menyerang Pemda (22) dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Imanuel Bandarlampung guna menjalani perawatan pada 28 Desember 2011. Setelah lima hari menjalani perawatan, Pemda dinyatakan sembuh. Berdasarkan laporan pamong Desa Mumbangjaya, Dinas Kesehatan Lamtim langsung melakukan fogging focus (pengasapan) di sekitar rumah warga yang terserang DBD.

Ternyata, wabah DBD belum berhenti. Pada 2 Januari 2012, empat warga Desa Mumbangjaya terserang DBD. Masing-masing Murina (26) dan Surami (25) yang saat ini masih menjalani perawatan di RS Imanuel Bandarlampung. Kemudian kedua anak Surami, Galang (8) dan Bara (5), kini menjalani perawatan di rumah neneknya yang ada di Natar, Lampung Selatan.
’’Kedua anak Surami terpaksa dirawat neneknya karena tidak mampu membayar biaya perawatan. Jamkesmas yang mereka miliki tak berlaku,” papar Junaidi.

Selasa (3/1) dua warga Desa Mumbangjaya kembali terserang DBD, yakni Dina (15) dan Dwi (14), yang saat ini masih menjalani perawatan di RSU Achmad Yani Kota Metro. Serangan DBD berlanjut, Rabu (4/1) sebanyak 9 warga Desa Mumbangjaya juga terserang. Masing-masing Mila (26) menjalani perawatan di Puskesmas Bandarsribhawono. Selanjutnya Nanda (10), Nani (2), Dino (4), Iqbal (3), Sinta (13), Dandi (6), dan Kamila (28) masih dalam pengawasan serta menjalani rawat jalan di Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Mumbangjaya. Kemudian Kesi (10) menjalani perawatan di Puskesmas Kotagajah Lampung Tengah.

Sehari kemudian, Kamis (5/1), DBD menyerang Hasbi (14) dan hingga kemarin masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bumi Waras Bandarlampung.  Serangan DBD belum berhenti, Jumat (6/1), empat warga juga terserang. Masing-masing Rafa (14), Dion (3), Defri (3), dan Desi (2), semuanya masih dalam pengawasan. Selanjutnya, Minggu (8/1), empat warga kembali terserang masing-masing Sarijan (40), Difa (9) dan  Leni (19) masih menjalani perawatan di Puskesmas Wayjepara dan Rizki (4) masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bumi Waras Bandarlampung.

Junaidi menjelaskan, sebenarnya pada 6 Januari 2012 Diskes Lamtim kembali melakukan fogging focus di Desa Mumbangjaya. Selain itu, Pamong Desa Mumbangjaya juga telah membagikan bubuk abate untuk mencegah penyebaran DBD. Namun, Junaidi tetap khawatir DBD akan terus menyebar. Sebab, Desa Mumbangjaya memang dikelilingi areal perkebunan singkong dan sawit, yang diduga menjadi tempat potensial perkembangan nyamuk aedes aegepty.

Junaidi berharap, Pemkab membantu biaya pengobatan warga Desa Mumbangjaya yang terserang DBD. Khususnya, bagi warga yang kurang mampu. Sebab, sejumlah rumah sakit menolak kartu Jamkesmas dan Jamkesda yang dimiliki warga. Dengan alasan, kuota Jamkesmas dan Jamkesda telah penuh.

’’Karena warga desa kami yang terserang lebih dari 20 orang, semestinya masuk kategori kejadian luar biasa (KLB). Sehingga ada kebijakan dari pemerintah untuk membebaskan biaya pengobatan DBD,” harap Junaidi. (wid/c1/adi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Patroli Polisi Diserang Massa, Balas Tiga Kali Tembakan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler