Korban Tewas Bom Masjid Pakistan Makin Banyak, Taliban Akhirnya Bersuara

Selasa, 31 Januari 2023 – 20:41 WIB
Pencarian korban terus dilakukan setelah sebuah bom meledak di masjid penuh jemaah di Peshawar, Pakistan. Foto: Abdul MAJEED / AFP

jpnn.com - Warga yang kalut berbondong-bondong ke rumah sakit di Peshawar, Pakistan, Selasa (31/1), untuk mencari kerabat mereka sehari setelah serangan bom bunuh diri di sebuah masjid dekat markas kepolisian setempat.

"Putraku, anakku," teriak seorang wanita tua yang berjalan di samping ambulans yang membawa peti mati, saat petugas penyelamat membawa orang-orang yang terluka ke unit gawat darurat rumah sakit.

BACA JUGA: Bom di Masjid Pakistan: Pelaku Duduk di Saf Depan, Polisi Jadi Sasaran

Aksi keji itu menewaskan sedikitnya 90 orang dan melukai 170 lainnya. Sebagian besar korban tewas adalah personel polisi.

Riaz Mahsud, seorang pejabat senior pemerintah daerah, mengatakan jumlah korban kemungkinan akan bertambah karena para pekerja melakukan pencarian melalui puing-puing.

BACA JUGA: 50 Nyawa Melayang dalam 2 Kecelakan Kecelakaan Tragis di Pakistan

"Kami memotong tiga balok utama gedung dan upaya sedang dilakukan untuk memotong yang tersisa," katanya kepada Reuters.

Rekaman video menunjukkan orang-orang berebut ke rumah sakit untuk mengidentifikasi korban tewas dan merawat yang terluka.

BACA JUGA: Di Depan Xi Jinping, PM Pakistan Sebut Ketulusan China Tak Tertandingi

Lokasi serangan bom itu merupakan tempat ibadah utama di lingkungan markas besar kepolisian, sebuah kawasan tertutup yang dijaga ketat oleh polisi dan militer.

Saat bom meledak, masjid sedang penuh dengan jemaah yang menunaikan salat Dzuhur.

Menteri Pertahanan Khawaja Asif mengatakan, pelaku berada di saf paling depan ketika dia meledakkan bahan bom tersebut.

Peshawar terletak di bagian paling ujung tanah historis etnis Pashtun, sebuah kawasan yang terus dihantui kekerasan dan aksi teror selama dua dekade terakhir.

Kelompok militan paling aktif di wilayah itu adalah Taliban Pakistan alias Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), organisasi payung bagi berbagai kelompok islamis anti-pemerintah Pakistan.

TTP membantah bertanggung jawab atas pengeboman hari Senin, meskipun telah meningkatkan serangan sejak menarik diri dari kesepakatan damai dengan pemerintah tahun lalu.

Pengeboman itu terjadi sehari sebelum misi Dana Moneter Internasional (IMF) tiba di Islamabad untuk membicarakan bailout $7 miliar yang terhenti.

Serangan terbaru bahkan lebih mematikan dari yang diklaim oleh militan Negara Islam pada Maret tahun lalu, ketika mereka membom sebuah masjid Syiah, menewaskan sedikitnya 58 orang. (reuters/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler