jpnn.com, LAMPUNG SELATAN - Tidak hanya di kawasan Pantai Anyer, Banten, tsunami pada Sabtu (22/12) malam juga menerjang wilayah Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan.
Laporan Radar Lampung (Jawa Pos Group), akses jalan di wilayah ini macet total. Aliran listrik pun ikut padam.
BACA JUGA: Gelombang Pasang di Pantai Anyer, Air Meluap Hingga ke Jalan
Ombak besar di kecamatan ini melanda enam desa. Yaitu Desa Sukaraja, Waymuli, Waymuli Timur, Kunjir, dan Batubalak. Kondisi pemukiman warga di wilayah ini juga terbilang parah. Banyak rumah warga yang hancur dihantam ombak.
“Iya, akses jalan mati total. Listrik juga padam. kami benar-benar membutuhkan bantuan,” kata Hilmi (34), warga Desa Kunjir, kepada Radarlampung.co.is, Minggu dini hari (23/12).
Saat ini, sekitar 450 warga Desa Kunjir dan Batubalak mengungsi di Desa Kerinjing. “Di balai desa ada sekitar 150 orang. Di SD ada 300 orang. Rata-rata yang mengungsi di sini warga Kunjir sama Batubalak,” kata Sekretaris Desa Kerinjing, M. Sabit.
“Minta tolong konfirmasikan BPBD, agar turun ke Kerinjing dan Cugung, supaya masyarakat cepat mendapat bantuan,” imbuhnya.
Informasinya, ada dua warga di Kecamatan Rajabasa yang meninggal dunia akibat bencana itu. Seorang remaja dan pria paruh baya.
“Saya dapat informasi ada dua. Remaja dan sudah berumur. Tapi untuk pria berumur, kami belum bisa memastikan. Apakah meninggal karena ombak atau penyakit jantung,” kata Kepala UPT PRI Rajabasa, Khilmiah.
Sementara, Kepala BPBD Lampung Selatan Ketut Sukerta saat diwawancarai Kompas TV beberapa saat lalu, menyebutkan, korban meninggal di Lampung Selatan sebanyak tujuh orang. (rnd/ais)
Redaktur & Reporter : Soetomo