Kordias Pasaribu, dari Tukang Semir Hingga Berjuang jadi Anggota DPR RI

Senin, 27 Maret 2023 – 14:25 WIB
Kordias Pasaribu saat diwawancarai awak media beberapa waktu lalu. Foto:Tim Kordias Pasaribu.

jpnn.com - Dia lahir di desa terpencil Haunatas Marancar, Kabupaten Tanapuli Selatan pada 1976. Namanya Kordias Pasaribu. Politikus PDI Perjuangan.

Rizki Ganda Marito, Pekanbaru

BACA JUGA: Dinilai Berpengalaman, Kordias Pasaribu Layak Maju Jadi Calon Anggota DPR RI

Kordias berasal dari keluarga miskin. Dia harus berjuang untuk hidup dan mewujudkan cita-citanya.

“Saya anak keempat dari enam bersaudara. Umur tujuh tahun sudah ditinggal ibu karena meninggal dunia. Kemudian satu tahun setelah ibu, ayah juga meninggal dunia,” kata Kordias kepada JPNN, Senin (27/3).

BACA JUGA: Viral, Bagi-Bagi Amplop Berlogo PDIP di Masjid, Bawaslu Bilang Begini

Kordias kecil pun cepat dewasa karena keadaan. Apalagi setelah memilih mengadu nasib ke Pematang Siantar.

Di Siantar, Kordias memulai 'karier' menjadi tukang semir sepatu di Terminal Parluasan.

BACA JUGA: PDIP Penentu Terbentuknya Poros di Pilpres 2024

“Saya jadi tukang semir. Sampai suatu saat ada seorang pendeta melihat saya di terminal, dan menawarkan sekolah di Panti Asuhan Elim HKBP Pematang Siantar. Saya dengan sangat senang hati menerima tawaran itu,” kata Kordias.

Di Panti Asuhan itulah Kordias menimba ilmu dari jenjang sekolah dasar hingga tamat STM pada 1997.

Setelah tamat STM, Kordias memutuskan merantau ke Pekanbaru.

Meski tidak memiliki sanak saudara di Kota Bertuah, Kordias tak gentar mengadu nasib di Bumi Melayu.

Di Pekanbaru, Kordias sempat tidur di emperan terminal. Belum ada orang yang dikenal, belum ada tempat tinggal.

“Saya awalnya mulai kerja sebagai kernet angkutan kota hingga menjadi sopir angkot. Pernah menjadi tukang sapu di pelabuhan, di kontainer salah satu perusahaan di Sungai Duku," tutur Kordias.

Pengalaman itu membuat mental dan keberanian Kordias makin kuat.

Kordias pun menceritakan, awal mula dia terjun ke dunia politik.

Dia terinspirasi sosok Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Kordias tertantang dan nekat masuk menjadi anggota partai dan Satgas PDI.

Dengan postur badan tinggi dan besar membuat Kordias dipercaya pimpinan partai mengawal kunjungan Megawati ke Provinsi Riau.

“Mulai tahun 2000-an saya mengawali karier di PDIP,” katanya.

Karier Kordias ternyata cukup deras di Partai Banteng ini.

Awalnya dia dipercayai menjadi Wakil Ketua PAC Kecamatan Lima Puluh.

Lalu Komandan Satgas PAC, tahun 2005 dirinya dipercaya menjadi Ketua PDIP Kecamatan Payung Sekaki.

Kordias terus mengembangkan dirinya di partai, dan pada 2007 terpilih menjadi Komandan Satgas DPD, lalu pada 2010 terpilih menjadi Ketua DPC Kota Pekanbaru.

Pada 2014, Kordias mengikuti pemilihan legislatif dan sukses menjadi anggota DPRD Provinsi Riau.

Mulai saat itulah nama Kordias Pasaribu tersohor dan cemerlang.

Pada 2015 dia menjadi Ketua DPD PDIP Provinsi Riau dan 2016 menjadi pimpinan DPRD Riau. 

Kordias juga memiliki keinginan yang kuat untuk menambah ilmu di bangku kuliah.

Dia mendapat gelar Sarjana Hukum (SH) di Universitas Lancang Kuning dan menyelesaikan Magister Sains (MSi) di Universitas Riau.

"Partai (PDIP) sudah banyak berkontribusi untuk kehidupan saya yang bukan siapa-siapa menjadi seperti saat ini. Bisa menginjakkan kaki di Istana, bertemu presiden," katanya.

"Saya yakin, sangat banyak di luar sana hidupnya seperti saya dahulu, bahkan mungkin lebih sulit. PDIP bisa mewujudkan mimpi orang melarat menjadi orang-orang yang menentukan bangsa," imbuhnya.

Kini Kordias memantapkan hati maju bersaing di Pemilu 2024, pengin menjadi anggota DPR RI.

“Keinginan ini makin kuat karena mendapat dukungan dari berbagai kalangan," ujar Kordias. (mcr36/jpnn)


Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Rizki Ganda Marito

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler