SURABAYA - Korea Selatan agresif menanamkan modal di Jawa Timur. Hingga triwulan pertama, negeri ginseng itu menduduki posisi kedua dari lima negara yang merealisasikan investasinya. Ada lima sektor yang menjadi incaran mereka, salah satunya industri logam, mesin dan elektronika yang memang mengandalkan teknologi tinggi.
Kepala Badan Penanaman Modal Jatim Warno Harisasono mengatakan Korea Selatan telah masuk ke Jatim sejak sepuluh tahun terakhir. Total, jumlah proyek yang mereka garap dan masih berjalan sampai sekarang mencapai 157 proyek dengan nilai USD 457,20 juta.
"Sebagian besar di sektor sekunder atau industri, seperti logam, mesin dan elektronika sejumlah 28 proyek. Sebab sektor itu memang menjadi keahlian mereka. Misalnya, industri mesin membutuhkan teknologi tinggi dan tidak murah," kata dia saat ditemui, Rabu (16/5).
Selain itu, mereka juga menggarap sektor lain, di antaranya industri pengolahan kayu sebanyak 23 proyek, industri barang kulit dan alas kaki 7 proyek, industri makanan minuman 6 proyek dan industri mineral non logam 6 proyek. "Ditambah, mereka juga cukup tertarik mengembangkan industri tekstil," lanjut dia.
Menurut Warno, minat Korea Selatan berinvestasi di Jatim cukup tinggi. Sepanjang tahun lalu Korea Selatan mencatatkan namanya di posisi kedua dalam daftar negara yang mengajukan izin prinsip berinvestasi di Jatim. Total terdapat 16 proyek pada 2011 lalu. Begitu pula pada triwulan pertama tahun ini, Korea Selatan kembali berada di urutan kedua sebanyak lima proyek.
Kelima proyek tersebut mencakup lima sektor andalan Korea Selatan. Nilai investasi terbesar untuk industri logam, mesin dan elektronika sebesar USD 2,67 juta.
Sedangkan, empat proyek lain yakni makanan minuman, kulit dan alas kaki serta pengolahan kayu masing-masing USD 1,2 juta. Ditambah, sektor perdagangan senilai USD 1 juta. "Mereka sudah mempertimbangkan lokasinya, antara lain dua di Mojokerto dan Pasuruan serta satu di Surabaya," sebutnya.
"Tahun ini, kami harapkan jumlah proyek dari Korea Selatan bisa melebihi realisasi tahun lalu sebanyak 16 proyek. Belum lama ini, ada perusahaan yang sedang menimbang kemungkinan berinvestasi di sini, yakni Hankook Fiber Corporation. Rencananya di Jombang," urainya.
Sedangkan pada tahun ini, perusahaan yang sudah merealisasikan investasinya sebanyak 10 perusahaan. Itu pun korea selatan menduduki peringkat kedua setelah Jepang sebanyak 16 proyek.
"Untuk mendorong investasi dari Korea Selatan, kami berencana melakukan jemput bola dengan mendatangi pengusaha di sana pada semester pertama tahun ini. Kita akan promosi, terutama memperkuat sektor-sektor yang memang menjadi keahlian mereka. Yakni lima sektor tadi," tandas dia. (res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BBM Batal Naik, Tujuh Kebijakan Disiapkan
Redaktur : Tim Redaksi