JAKARTA - Kedutaan Besar Indonesia untuk Korea Utara (Korut) diminta untuk bersiap-siap mengosongkan kantornya di Pyongyang. Permintaan ini datang dari pemerintah Korea Utara seiring dengan memanasnya situasi di wilayah Semenanjung Korea.
Berdasarkan keterangan pers Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Jumat (5/4) kemarin Kemlu Korut telah memberikan penjelasan kepada perwakilan-perwakilan asing di Pyongyang, termasuk KBRI Pyongyang. Kemlu Korut meminta seluruh perwakilan asing di wilayahnya mempertimbangkan rencana evakuasi personil-personilnya dari Pyongyang.
Menanggapi hal ini, KBRI Pyongyang telah menyiapkan langkah-langkah darurat (contingency plan) jika perang benar-benar pecah di negara Asia Timur tersebut. Namun, langkah darurat belum dijalankan karena masih menunggu perkembangan terakhir di Korut.
WNI di Korut sendiri tidak terlalu banyak. Kemlu RI mencatat hanya ada 30 orang WNI yang kebanyakan adalah pegawai KBRI.
Saat ini Menlu RI, Marty Natalegawa terus berkomunikasi dengan KBRI Pyongyang untuk memantau situasi di negara tersebut.
Seperti diketahui, sejak beberapa minggu lalu pemerintah Korut terus menebar ancaman perang terhadap Korea Selatan dan sekutunya, Amerika Serikat. Pemerintah Korut berkali-kali mengeluarkan pernyataan akan menyerang kedua negara tersebut dengan senjata nuklirnya.
Ancaman ini merupakan reaksi atas sanksi PBB yang dijatuhkan pada Korut dan serangkaian latihan militer pasukan AS di wilayah Korsel. (dil/jpnn)
Berdasarkan keterangan pers Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Jumat (5/4) kemarin Kemlu Korut telah memberikan penjelasan kepada perwakilan-perwakilan asing di Pyongyang, termasuk KBRI Pyongyang. Kemlu Korut meminta seluruh perwakilan asing di wilayahnya mempertimbangkan rencana evakuasi personil-personilnya dari Pyongyang.
Menanggapi hal ini, KBRI Pyongyang telah menyiapkan langkah-langkah darurat (contingency plan) jika perang benar-benar pecah di negara Asia Timur tersebut. Namun, langkah darurat belum dijalankan karena masih menunggu perkembangan terakhir di Korut.
WNI di Korut sendiri tidak terlalu banyak. Kemlu RI mencatat hanya ada 30 orang WNI yang kebanyakan adalah pegawai KBRI.
Saat ini Menlu RI, Marty Natalegawa terus berkomunikasi dengan KBRI Pyongyang untuk memantau situasi di negara tersebut.
Seperti diketahui, sejak beberapa minggu lalu pemerintah Korut terus menebar ancaman perang terhadap Korea Selatan dan sekutunya, Amerika Serikat. Pemerintah Korut berkali-kali mengeluarkan pernyataan akan menyerang kedua negara tersebut dengan senjata nuklirnya.
Ancaman ini merupakan reaksi atas sanksi PBB yang dijatuhkan pada Korut dan serangkaian latihan militer pasukan AS di wilayah Korsel. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Malaysia Siap Tampung 42 Ribu Pekerja Konstruksi NTB
Redaktur : Tim Redaksi