SEOUL - Korea Selatan tak menghentikan latihan militernya, meski ketegangan di Semenanjung Korea semakin panasBahkan, Presiden Lee Myung Bak menyatakan akan membangun benteng militer di lima pulau yang lokasinya paling dekat dengan wilayah Korea Utara.
Janji sang presiden tersebut dinilai sebagai jawaban atas keraguan rakyat Korsel tentang ketegasan sikap Seoul terhadap provokasi Utara
BACA JUGA: 200 Jiwa Terkubur Longsor di Kolombia
Menteri pertahanan yang baru juga mendukung citra tersebut dengan mengeluarkan instruksi kepada seluruh komandan lapangan agar membalas setiap serangan yang dilakukan militer negara komunis itu.President Lee Myung-bak, dalam situs kepresidenan, menyatakan bahwa pemerintah berencana menciptakan lapangan pekerjaan agar penduduk di Yeonpyeong dan empat pulau lainnya bisa tetap tinggal di pulau terdepan Korsel tersebut
Seoul mengumumkan akan mengalokasikan anggaran USD 27 juta untuk pembangunan kembali Yeonpyeong
BACA JUGA: Celdam Ratu Inggris Dilelang, Berminat?
Kota Incheon yang masuk wilayah hukum pulau tersebut juga telah meminta pemerintah memperbarui tempat perlindungan bawah tanah dan memberikan peralatan nelayan agar mata pencaharian mereka lebih baik.Sementara itu, Menteri Pertahanan Korsel Kim Kwan-jin akan bertemu wakil militer Amerika Serikat yang dipimpin Marsekal Mike Mullen, komandan staf gabungan militer AS
"Semua pihak sepakat bahwa provokasi dan kelakuan Korut yang senang berperang mengganggu perdamaian serta stabilitas Asia," tegas Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton.
Latihan militer Korsel memasuki hari kedua kemarin (7/12)
BACA JUGA: Raja Paksa Tinggalkan RS demi Rakyat
Mullen menyatakan, penundaan latihan gabungan militer AS-Korsel di lima pulau terdepan Selatan murni karena faktor cuaca.Kemarin, Beijing juga membantah laporan Washington Post bahwa Tiongkok membantu Pyongyang dalam program pengayaan uraniumTiongkok disebut sebagai pihak yang mendukung Pyongyang memulai program pengayaan uranium dan menyerang wilayah Korsel.
"Kami merasa tuduhan itu tidak berdasar," tegas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Jiang YuDia mengingatkan bahwa tuduhan serupa bisa mengganggu hubungan diplomatik dengan AS"Upaya Tiongkok untuk menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan regional telah disaksikan semua pihak," ujarnya sebagaimana dilansir Agence France Presse(cak/c5/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korut Kritik Kebijakan Menhan Korsel
Redaktur : Tim Redaksi