Korlap Bonek Diserang Preman

ASP Siapkan Tim Advokasi

Rabu, 17 April 2013 – 06:45 WIB
SURABAYA -Aksi demonstrasi yang dilakukan ribuan pendukung Persebaya 1927 di Balai Kota Surabaya, Senin lalu (15/4) berbuntut panjang. Sebab, berselang beberapa jam pasca demonstrasi itu, koordinator suporter yang biasa disebut Bonek, Andie Kristanto diserang sekelompok orang tak dikenal.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 22.30 WIB di depan sekretariat Federasi Serikat Buruh Kerakyatan, Jalan Lempung Tama 18A Lontar, Sambikerep, Surabaya. Sebelum kejadian itu, Andie sempat melakukan rapat dengan beberapa orang di dalam sekretariat itu.

Hingga kemudian datang sekelompok orang yang membawa senjata tajam mencarinya. Penyerang yang diduga sebanyak 7 hingga 11 orang itu berusaha membawa Andi keluar dari kantor ke dalam mobil yang sudah stand by di luar. Pria yang akrab dengan sapaan Andie Peci itu mencoba bertahan dengan memegang gagang pintu.

Seketika itulah Andie mendapat sabetan senjata tajam di lengan kirinya. "Saya sudah bilang ke mereka, kalau memang ada masalah, ya dibicarakan. Setelah memukuli saya, mereka lari," ujar Andie kepada wartawan, Selasa kemarin (16/4). Menurut warga sekitar TKP, pelaku berjumlah 20-an dengan membawa dua mobil dan belasan motor.

Andie Peci langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk pertolongan pertama. Setelah itu, Selasa dini hari, dia melaporkan kejadian yang menimpanya ini ke pihak Polrestabes Surabaya. Andie menduga kejadian ini murni urusan sepakbola yang ada kaitannya dengan aksi demonya di Balai Kota.

Dengan laporan yang sudah dilayangkannya itu, Andie berharap pihak Polrestabes mampu mengusut tuntas kejadian yang menimpanya ini hingga menangkap pelaku penganiayaan itu. "Kalau bisa, Kapolres langsung turun tangan untuk mengusut tuntas kasus ini," harap dia.

Peristiwa yang menimpa Andie ini memicu reaksi banyak pihak, termasuk salah satunya dari Asosiasi Suporter Persebaya (ASP). Dalam sesi jumpa pers di Gedung Pusura, jalan Yos Sudarso 9 Surabaya, ASP melalui ketuanya Moelyono SH mengutuk keras peristiwa penyerangan itu.

Selain ikut membantu proses pelaporan ke Polrestabes, ASP juga sudah menyiapkan tim advokasi bagi Andie Peci. Tim advokasi tersebut terdiri dari beberapa pengacara yang diketuai Hamka Mujiadi Salam SH. "Untuk langkah awal advokasi kami, dalam waktu dekat kami akan bertemu langsung dengan Andie Peci," ujar Moelyono.

Asosiasi yang membawahi beberapa elemen Bonek ini tidak akan tinggal diam. Apalagi, Andie yang berasal dari Bonarki (Bonek Anti Anarki) dinaungi oleh ASP. Moelyono pun menuntut pihak kepolisian supaya mengusut tuntas kasus yang sudah masuk dalam tindak pidana itu. "Asosiasi mengutuk keras aksi premanisme seperti ini," sambungnya.

Moelyono menyerahkan proses berikutnya ke kepolisian. Sementara tim advokasi ASP tetap melihat dan mengawal kinerja kepolisian dalam penuntasan kasus ini. "Kami minta kepolisian bergerak cepat dan menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin supaya tidak melebar isunya. Ini juga demi kondusifnya Surabaya, terutama suporternya," cetus dia.

Sementara itu, dalam pernyataan rilisnya, wakil ketua umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti juga mengecam peristiwa pembacokan pentolan Bonek itu. Dia berharap pihak berwajib segera mengusut tuntas kasus ini. "Saya mengecam dan meminta untuk segera menangkap pelaku pengroyokan dan pembacokan itu," kata La Nyalla.

La Nyalla menghimbau semua pihak supaya menyelesaikan masalah ini pada jalur yang benar. Jika berkaitan dengan ranah sepakbola, penyelesaiannya juga harus dengan jalur sepakbola.

"Organisasi yang berhak mengurus masalah sepak bola adalah PSSI, maka dari itu mari kita sama-sama hormati aturan sepak bola dan saya sangat mengecam tindakan yang anarkis. Saya sangat menolak dengan tindakan-tindakan tersebut," jelas dia. (ren)

BACA ARTIKEL LAINNYA... J-Lo Tolak Ambil Darah

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler