jpnn.com, SEOUL - Pemerintah Korea Selatan pada Minggu mengumumkan lima kasus baru penularan COVID-19 dalam negeri, yang seluruhnya terhubung dengan klaster di sekitar bar dan klub malam di ibu kota negara, Seoul.
Klaster baru di Seoul membuat warga khawatir adanya gelombang baru penularan COVID-19, penyakit yang disebabkan jenis baru virus corona (SARS-CoV-2).
BACA JUGA: Update Corona 17 Mei: Enam Provinsi Ini Tidak Ada Penambahan Pasien Positif Covid-19
Setelah tidak ada kasus penularan baru di Korea Selatan selama beberapa minggu, pemerintah pun melonggarkan aturan pembatasan pada 6 Mei.
Namun, adanya lonjakan kasus positif di sejumlah tempat hiburan malam di Itaewon, Seoul, memaksa pembuat kebijakan untuk memikirkan kembali pelonggaran tersebut.
BACA JUGA: Menteri Luhut Berencana Longgarkan PSBB di Beberapa Wilayah
Walaupun demikian, pemerintah tetap akan melonggarkan pembatasan dengan membuka kembali perkantoran, sarana umum, dan pusat kebugaran.
Akan tetapi, klub malam dan bar di Seoul tetap diminta kembali tutup.
BACA JUGA: Ini Dia Komplotan Penjual Surat Sehat Covid-19 Palsu
Otoritas setempat juga menunda pembukaan sekolah selama satu minggu.
Pemerintah Korsel mencatat 13 kasus baru, Sabtu (16/5), sehingga total pasien positif mencapai 11.050 jiwa.
Dari angka itu, 262 di antaranya meninggal dunia.
Dari belasan kasus baru itu, lima di antaranya terhubung dengan penularan di sejumlah tempat hiburan malam di Seoul dan tujuh lainnya dinyatakan positif tertular virus saat baru pulang dari luar negeri.
Selama dua hari berturut-turut, kasus penularan COVID-19 di Korea Selatan tidak mencapai angka dua digit.
Walaupun demikian, 168 orang dinyatakan positif tertular COVID-19 dan mereka terhubung dengan klaster Itaewon. Beberapa pasien merupakan para pengunjung klub, rekan kerja, anggota keluarga, dan sejumlah pelajar.
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC), Jeong Eun-kyeong, memperingatkan para pengunjung klub untuk mengisolasi diri mengingat masa inkubasi virus belum berakhir.
"Meskipun kalian telah dinyatakan negatif, masih ada risiko penularan virus selama masa inkubasi. Tolong lakukan tes lagi jika kalian mengalami gejala penyakit," kata Jeong. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan