Konon, perombakan itu dilakukan karena Lee menganggap militer Korsel terlalu lembek dalam mereaksi peristiwa yang memantik ketegangan dua Korea tersebut
BACA JUGA: Napi Kanibal Disidang
Padahal, investigasi tim multinasional jelas mengarah pada keterlibatan militer Korea Utara (Korut)Selain kepala staf gabungan, pemangku tiga jabatan penting lainnya berubah
BACA JUGA: Banjir Hilangkan 1.000 Orang
Dua di antaranya adalah jabatan kepala Komando Keamanan Pertahanan (unit intelijen militer) dan kepala Korps MarinirBACA JUGA: Taipan Australia Tewas
Sedangkan Letjen Yoo Nak-jun menjadi pimpinan Korps Marinir.Kemarin 19 pejabat AD dan delapan pejabat angkatan laut (AL) dipromosikan menjadi petinggi penting militer KorselSayang, Kemenhan masih merahasiakan identitas mereka"Yang pasti, tidak ada seorang pun di antara mereka yang masuk daftar pejabat militer yang dikritik pemerintah terkait dengan insiden Cheonan," lanjut Kemenhan seperti dilansir Agence France-Presse.
Terpisah, seorang mantan agen rahasia Korut membenarkan keterlibatan Korut dalam tenggelamnya Cheonan di Laut Kuning"Saya pernah diberi mandat langsung oleh Kim Jong-il untuk mengebom pesawat Korsel pada 1987Saya yakin, kali ini dia juga terlibatDialah yang memerintahkan penembakan Cheonan," papar Kim Hyun-hee, mantan pilot pesawat tempur Korut, dalam wawancara dengan majalah Monthly Chosun.
Menurut dia, insiden besar seperti tenggelamnya Cheonan tidak akan terjadi tanpa perintah sang pemimpin komunis itu"Meski perencanaan dan persiapannya dilakukan oleh militer, keputusan akhir berada di tangan Kim," imbuh perempuan yang kini tinggal di Korsel dengan penjagaan superketat tersebut.
Bersamaan dengan itu, sejumlah aktivis Korsel dan Jepang melanjutkan aksi propaganda di perbatasan KorutMereka menyebar ratusan ribu selebaran berisi keterlibatan Korut dalam insiden Cheonan yang menewaskan 46 pelaut Korsel ituSelebaran tersebut mereka gantungkan di sekitar seratus balon yang lantas diterbangkan ke arah Korut.
"Kami ingin menghukum pemerintahan Kim Jong-il dengan menyebarluaskan kebenaran yang tertulis dalam selebaran-selebaran ini," tandas Seo Jung-gab, pimpinan National Action Campaign "salah satu kelompok antirezim Kim" seperti dikutip Associated PressDalam selebaran itu, kelompok-kelompok tersebut juga mencantumkan nomor kontak organisasi seideologi di Tiongkok dan Jepang(hep/c10/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bencana-bencana Negeri Panda
Redaktur : Tim Redaksi