Korupsi Buku di Disdik Garut, Polri Bidik Tersangka Baru

Jumat, 11 April 2014 – 17:10 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Mabes Polri masih membidik tersangka lain dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan buku senilai Rp 7,725 miliar di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kepala Subdirektorat IV Direktorat Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Kombes Yudhiawan di Jakarta, Jumat (11/4) meyakini dalam kasus ini tersangka tidak mungkin satu orang. "Ini bisa berkembang, tapi nanti kita lihat dari hasil penyidikan," katanya kepada pers.

BACA JUGA: KPK Geledah Rumah Pegawai Dutasari Citralaras

Sampai saat ini, baru Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Entik Karyana yang sudah dijadikan tersangka.

Ia dijerat pasal 2 ayat (1) dan pasal 3 Undang-undang nomor 31 tahun 1999 sebagaimana sudah diubah menjadi UU nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 UU KUHPidana.

BACA JUGA: Program JKN Harus Didukung Fasilitas yang Seimbang

Namun, sampai saat ini Entik masih belum dibui. Yudhiawan beralasan penahanan Entik nanti menunggu hasil perhitungan kerugian keuangan negara rampung. "Begitu sudah ada kerugian keuangan negara, kami baru akan bisa melakukan penahanan," katanya.

Namun, penyidik terus mengembangkan kasus ini. Bahkan, sejauh ini sudah 50 orang diperiksa. Antara lain dari Pemerintah Kabupaten Garut, Panitia Pengadaan, Kuasa Pengguna Anggaran, penyedia barang, hingga para Kepala Sekolah SMP di Garut.  Selain memeriksa saksi, penyidik juga sudah menyita sejumlah dokumen terkait.

BACA JUGA: Pengamat: Golkar Sulit Dapatkan Koalisi karena Ical

Seperti diketahui, pemenang proyek pengadaan buku ini adalah PT Mangle Panglipur dan CV Tenjolaya Cipta Pratama. PT Mangle Panglipur mendapat proyek dengan nilai kontrak Rp 3.824.548.000. Di pagu anggaran, nilai proyeknya mencapai Rp 4.322.500.000, untuk pengerjaan satu paket buku pada 95 sekolah di wilayah utara.

Sementara CV Tenjolaya Cipta Pratama, menggarap buku-buku perpustakaan untuk 75 sekolah di wilayah utara, dengan nilai kontrak mencapai Rp 3.140.000.000. Sementara pagu anggaran awalnya senilai Rp 3.412.500.000.

Dalam pagu anggaran, nilai proyek keseluruhan mencapai Rp7.735.000.000. Sementara, realisasinya Rp 6.964.548.000, dan sisa anggaran Rp 770.452.000.(boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Personal Branding Prabowo Lebih Terasah Dibanding Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler