Sejumlah ketua DPC PD yang dihubungi Manado Post (JPNN Grup), mengakui menerima uang yang dijuluki apel Washington (dolar) dan apel Malang (rupiah) itu. "Kami yang memilih Anas Urbaningrum, memang menerima uang sebesar Rp100 juta.
Dari sebelas DPC, tiga DPC mendapatkan Rp150 juta. Kami ada delapan DPC hanya menerima Rp100 juta dan hand pone blackberry," ujar Diana Maringka, mantan Ketua DPC PD Minahasa Tenggara.
Memang pada Kongres di Bandung itu, ada uang sebanyak Rp30 miliar dan 5 juta dolar AS yang mengalir. Uang sebanyak itu ditaruh di Hotel Aston lantai 9, tempat Kongres PD. 11 dari 15 DPC Partai Demokrat se-Sulut diduga menerima dana Wisma Atlet dari Tim Sukses Anas Urbaningrum sebesar Rp100 juta-Rp150 juta per DPC.
Ketua DPC PD Minsel John Sumual juga mengakui menerima uang pada Kongres tersebut. Tetapi Sumual membantah jumlahnya Rp100 juta untuk memilih Anas. “Tidak dipungkiri memang kami mendapat uang dari kongres tersebut, tapi itu hanya uang pengganti tiket dan biaya penginapan hotel saja. Itu pun tidak sampai 100juta,” ujar Sumual yang terkesan ragu untuk menyebutkan berapa besaran yang diterima mereka.
Ketua DPC PD Minut Rudi Kululu membantah tetapi mengakui kalau ada bagi-bagi uang. "Kalau kami dikatakan menerima 100 sampai 150 juta, itu tidak benar. Kalau benar, kami siap untuk diperiksa," tegasnya.
“Mungkin saja ada, tetapi jumlahnya tidak sebesar itu. Mungkin hanya untuk biaya pengganti traspor, penginapan, dan konsumsi saat suksesi berlangsung. Dan ini hal yang wajar untuk dilakukan seorang calon,” tuturnya.
Ia menambahkan, jika nantinya Dewan Kehormatan akan datang dan melakukan investigasi di daerah ini, pihaknya menyambut dengan baik dan terbuka untuk diperiksa. “Kami justru bangga dan senang jika Dewan Kehormatan datang karena ada tiga menteri bahkan bapak presiden bagian dari dewan,” katanya.
Bantahan keras disampaikan Ketua DPC PD Kotamobagu Ir Ishak Sugeha. Ia mengaku pihaknya tidak pernah menerima uang sepeser pun untuk dipengaruhi agar memilih Anas dalam Kongres PD 2010. “Kongres sudah berjalan sesuai mekanisme dan tata tertib yang ada dan salah satu tatib adalah tidak boleh ada money politic. Bahkan jika ada kandidat yang ditemukan berbuat seperti itu, secara otomatis akan digugurkan,” katanya. (manado post)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BBM Langka Akibat Longsor
Redaktur : Tim Redaksi