Korut Ancam Korsel dan AS dengan Bom Nuklir

Minggu, 26 Februari 2012 – 21:21 WIB

SEOUL - Korea Utara kemarin (25/2) melontarkan ancaman untuk melakukan aksi militer ke Korea Selatan dan sekutunya Amerika Serikat. Negara Komunis tersebut mengaku tak segan-segan menggunakan bom nuklir untuk menyerang negara tetangganya dan AS.

Pernyataan Korut itu sebagai reaksi atas rencana latihan militer tahunan yang digelar Korsel dan AS.  Seperti diberitakan AFP, Komisi Pertahanan Korut menggambarkan latihan militer gabungan Korsel dan AS tersebut  sebagai hysteria perang yang tidak dapat dimaafkan. Korut mengklaim punya senjata nuklir canggih yang bisa digunakan untuk membinasakan kedua negara apabila rencana latihan gabungan itu tidak dibatalkan.

 “AS bukan satu-satunya negara yang punya senjata nuklir. Persenjataan kami sangat canggih dan tidak satupun negara lain di dunia memilikinya. Jangan kira kota-kota AS aman dari jangkauan serangan  kami,” ungkap petinggi Komisi Pertahanan Korut.

Ancaman ini bukan yang pertama dilontarkan para pengambil kebijakan di Pyongyang sejak Kim Jong-Un -putra bungsu almarhum Kim Jong-Il yang merupakan pemimpin besar Korut- mengambil alih kekuasaan setelah kematian sang ayah akibat serangan jantung bulan Desember tahun lalu.

Pekan lalu Korut mengecam latihan militer yang dilancarkan Korsel di perairan Laut Kuning yang diperebutkan kedua negara. Saat itu, Korut mengancam melancarkan serangan balasan tanpa ampun jika ada sedikit saja selongsong peluru milik militer Korsel mendarat di daerah kekuasaan mereka. Tapi untungnya tidak ada satu pun insiden terjadi.

Latihan bersama yang dilakukan Korsel dan AS terbagi dua bagian. Bagian pertama yang akan mulai Senin (27/2) besok sampai tanggal 9 Maret mendatang, merupakan latihan koordinasi antarkomando yang terkomputerisasi. Latigan tahap pertama ini dinamauKey Resolve. Sementara itu, latihan militer terbuka di udara, darat dan laut yang diberi nama latihan Foal Eagle, akan berlangsung tanggal 1 Maret sampai 30 April.

Para pengamat di beberapa universitas di ibu kota Korsel Seoul menyatakan, ancaman terakhir Korut tersebut tidak lebih dari pepesan kosong semata karena negara tersebut sebenarnya telah mulai membuka diri pada dunia barat. Hal itu terbukti dengan kesediaan mereka memulai kembali pembicaraan dengan Korsel dan AS mengenai rencana pelucutan senjata nuklir mereka.

Profesor Yang Moo-Jin dari Universitas Studi Korea Utara mengatakan, Pyongyang punya kepentingan untuk melihat pembicaraan tersebut berjalan lancar karena mereka mengharapkan keuntungan ekonomis dari terbukanya keran komunikasi dengan dunia barat.(AFP/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Nasabah Bank Singapura Dibobol via ATM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler