Korut Ledakkan Fasilitas Uji Coba Nuklir Punggye-ri

Jumat, 25 Mei 2018 – 13:45 WIB
Bom meledak di fasilitas uji coba nuklir Korut Punggye-ri. Foto: AP

jpnn.com, PUNGGYE-RI - Korea Utara (Korut) memenuhi janjinya. Kemarin, Kamis (24/5), di hadapan sekitar 20 jurnalis internasional, mereka meledakkan tempat uji coba nuklir di Punggye-ri.

Sejak 2006, Korut melakukan enam kali uji coba senjata nuklir di tempat tersebut. Kini, Punggye-ri luluh lantak setelah bom diledakkan di terowongan-terowongan yang terletak di bawah Gunung Mantap itu.

BACA JUGA: Korut Tak Mau Bernasib Seperti Libya

’’Penghentian uji coba nuklir adalah proses penting untuk menuju pelucutan senjata nuklir global.’’ Bunyi penggalan berita dari kantor berita Korut KCNA.

Sebelum dihancurkan, fasilitas uji coba nuklir milik Korut tersebut diyakini merupakan satu-satunya di dunia yang masih aktif. KCNA menambahkan bahwa penghancuran itu tidak mengakibatkan kebocoran material radioaktif maupun kerusakan pada lingkungan di sekitarnya.

BACA JUGA: Korut Ngambek, AS dan Korsel Diancam

Jurnalis di lokasi tidak bisa memastikan hal tersebut. Sebab, alat pengukur radiasi yang dibawa beberapa jurnalis disita Korut. Termasuk di antaranya milik jurnalis Sky News Tom Cheshire dan rombongan jurnalis dari Tiongkok.

Cheshire mengungkapkan bahwa pintu-pintu menuju terowongan dipasangi kabel. Sekilas tampak berlebihan dan disengaja. Para jurnalis dibawa ke atas gunung hingga berjarak sekitar 500 meter dari lokasi.

BACA JUGA: Akhirnya, Fasilitas Nuklir Korut Sudah Rata dengan Tanah

Setelah semua dipastikan aman, hitungan mundur peledakan dimulai. ’’Ada ledakan yang luar biasa besar. Kamu bisa merasakannya. Debu dan panas menuju arahmu. Ledakannya sangat keras,’’ terang Cheshire.

Ledakan pertama terjadi pukul 11.00 waktu setempat. Pejabat Korut yang mendampingi para jurnalis menyatakan bahwa ledakan tersebut menghancurkan terowongan utara.

Sejak 2009, terowongan itu lima kali dipakai untuk uji coba nuklir. Dua ledakan lainnya berlangsung pukul 14.20 dan 16.00 waktu setempat dan menghancurkan terowongan sisi barat dan selatan.

Sebenarnya ada satu lagi terowongan di sisi timur. Tapi, terowongan itu sudah ditutup setelah dipakai untuk uji coba pada 2006. (sha/c17/dos)

 

Sejarah Program Nuklir Korut

 

1950-an : Program nuklir dimulai. Uni Soviet membantu Korut.

1974 : Korut bergabung dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan mengizinkan pengawas internasional memantau program nuklir mereka.

1985 : Korut menandatangani nuclear non-proliferation treaty (NPT), kesepakatan yang menegaskan mereka tidak membuat senjata nuklir.

1986 : Reaktor Yongbyon dioperasikan. Itu adalah fasilitas nuklir utama Korut yang mampu memproduksi senjata sekelas plutonium.

1998 : AS mengklaim Korut mengembangkan senjata nuklir di lokasi rahasia.

2002 : Korut mengaku melanggar kesepakatan dengan AS. Mereka mengakui punya senjata nuklir.

Agustus 2003 : Enam negara, Tiongkok, Korut, AS, Korsel, Rusia, dan Jepang, bertemu di Beijing untuk membahas program nuklir Pyongyang. AS meminta Korut menghancurkan fasilitas nuklirnya, tapi mereka menolak.

Februari 2005: Korut secara terbuka menyatakan memiliki senjata nuklir dan menarik diri dari pembicaraan enam negara.

Setelah itu, pada kurun 2005–2016, Korut melakukan serangkaian uji coba senjata. Beberapa diklaim sebagai bom hidrogen atau rudal balistik yang bisa menjangkau AS.

April 2018 : Korut menyatakan tidak akan melakukan uji coba misil balistik lagi dan akan menutup lokasi uji cobanya di Punggye-ri.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Eks Tim Mawar: Pemerintahan Jokowi Represif, Mirip Korut


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler