Korut Pindahkan Roket dari Peluncuran

Rabu, 12 Desember 2012 – 04:45 WIB
SEOUL - Penundaan rencana peluncuran roket jarak jauh Korea Utara (Korut) kemungkinan berlangsung lebih lama. Laporan terbaru menyebutkan bahwa roket jarak jauh tersebut telah dipindahkan dari lokasi peluncuran kemarin (11/12). Pemindahan dilakukan pada seluruh roket untuk dilakukan perbaikan.

Berdasar analisis atas gambar-gambar satelit terakhir terungkap bahwa roket Unha-3 yang seluruhnya terdiri dari tiga rangkaian itu telah diturunkan dari stasiun peluncuran Sohae di  Tongchang-ri, Cholsan County, Provinsi Pyongan Utara, dekat perbatasan Tiongkok. Selanjutnya, roket itu dipindahkan ke fasilitas perakitan terdekat.

Kabar itu dirilis kantor berita Yonhap yang mengutip sumber militer Korea Selatan (Korsel). "Sepertinya Korut telah menarik roket tersebut dari lokasi peluncuran untuk memperbaiki masalah teknis yang terjadi," terang sumber itu. Sejumlah radio dan stasiun TV lokal juga mengangkat laporan serupa.

Tetapi, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Korsel tak bersedia mengonfirmasi laporan tersebut. Jika laporan itu benar, ini akan menjadi sinyal penundaan peluncuran roket tersebut dari jadwal semula. Sumber militer yang dikutip Yonhap mengatakan bahwa Pyongyang tetap berharap bisa segera meluncurkan roket tersebut setelah kerusakannya diperbaiki.

Awalnya, Korut mengumumkan peluncuran roket jarak jauh miliknya akan berlangsung dalam rentang waktu 10-22 Desember. Namun, pemerintahan Kim Jong-un lantas memperpanjangnya hingga 29 Desember karena ditemukan masalah teknis pada mesin rangkaian pertama.

Di tengah meluasnya kecaman dunia, Korut bersikukuh bahwa roketnya diluncurkan untuk membawa sebuah satelit ke orbit bumi. Tetapi, Amerika Serikat (AS) dan sejumlah sekutunya bersama PBB menuding bahwa peluncuran itu hanya kedok untuk menguji coba rudal balistik atau jelajah jarak jauh milik Korut. Uji coba tersebut dinilai melanggar resolusi PBB.

Keputusan Korut untuk meluncurkan roket pada musim dingin juga memunculkan berbagai spekulasi di kalangan analis. Secara teknis, musim dingin bukan saat tepat untuk peluncuran.

Salah satu spekulasi tersebut menyinggung alasan politis di balik rencana peluncuran. Sebagai pemimpin baru Korut, Kim Jong-un diyakini ingin meluncurkan roket tersebut untuk memperingati setahun meninggalnya sang ayah, Kim Jong-il, pada 17 Desember 2011.

Para ahli juga mendukung bahwa peluncuran tersebut tergesa-gesa. Mereka pesimistis bahwa masalah teknis pada roket bisa diperbaiki dalam waktu yang cepat. Sebelumnya, roket Korut juga gagal diluncurkan pada April lalu karena masalah teknis.

Korut pun beralasan bahwa cuaca dingin ekstrem terjadi di negara mereka selama tiga hari berturut-turut jelang awal tenggat waktu peluncuran roket pada 10 Desember lalu. Media pemerintah mengutip Ri Chol-Su, wakil direktur Institut Meteorologi Pusat, bahwa suhu udara turun drastis hingga minus 17 celsius di wilayah pantai barat Korut. Di kawasan itu, stasiun peluncuran Sohae berada.

Sesuai dengan resolusi PBB, Korut dilarang melakukan uji coba rudal. Resolusi tersebut muncul setelah tes nuklir Korut pada 2006 dan 2009.

Rencana uji coba kali ini ini kembali menuai kecaman dari PBB, AS, serta Jepang dan Korsel selaku dua sekutu utamanya di Asia. Rusia bersama komunitas internasional juga mendesak agar Pyongyang membatalkan rencananya. Tiongkok, sekutu utama dan mitra dagang utama Korut, pun menyatakan keprihatinannya.

Para menteri luar negeri Uni Eropa menyatakan bahwa rencana peluncuran terbaru Korut merupakan langkah yang provokatif untuk melanggar resolusi PBB. Mereka lantas mendesak ada respons internasional.

Para diplomat PBB di dalam dan luar Dewan Keamanan (DK) telah memulai konsultasi terkait tindakan yang harus diambil untuk merespons peluncuran roket Korut. Jepang, AS, dan Korsel pun telah setuju untuk mendesak DK PBB agar memperkuat sanksi bagi Korut hingga pada level yang sama dengan Iran. Termasuk, mencantumkan lebih banyak lembaga keuangan, entitas, dan individu dalam daftar hitam hingga pembekuan aset. (AFP/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mursi Izinkan Militer Mesir Tangkap Warga Sipil

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler