jpnn.com - SEOUL - Korea Utara (Korut) kembali menangkap seorang mata-mata asal Korea Selatan (Korsel). Tapi, lagi-lagi, Korsel membantah bahwa pria yang ditangkap di perbatasan Korut-Tiongkok itu adalah mata-mata. Seoul menegaskan bahwa pria 50 tahun bernama Kim Jeong-wook tersebut adalah seorang misionaris.
"Kim bukan mata-mata. Dia misionaris yang selama tujuh tahun terakhir ini rutin memberikan bantuan pangan kepada penduduk Korut yang tinggal di perbatasan utara Tiongkok tersebut," kata Ju Dong-shik, teman Kim sesama misionaris, kemarin (20/11). Dia menyatakan bahwa Kim tertangkap saat sedang menjalankan misi sosialnya di Kota Dandong, Provinsi Liaoning, Tiongkok, awal bulan ini.
BACA JUGA: Filipina Mulai Hitung Kerugian
Kim menyeberang Sungai Yalu menuju kota perbatasan itu pada akhir Oktober. Dia sengaja menyusuri rute tersebut untuk mencari kabar tentang para pengungsi Korut yang beberapa waktu lalu dikabarkan ditangkap aparat Tiongkok. "Awal bulan ini, kami menerima kabar bahwa dia tertangkap dan kini berada di Kota Pyongyang. Tapi, kami tidak mengetahui detail penangkapan itu," jelas Ju.
Pyongyang menyatakan telah menangkap seorang pria Korsel yang mereka yakini sebagai mata-mata. "Saat kami tangkap, dia sedang menjalankan misi pengintaian dan merencanakan sesuatu yang mencurigakan," terang pemerintahan Kim Jong-un dalam pernyataan resminya tanpa menyebutkan nama Kim. Namun, Pyongyang tidak menjelaskan kapan penangkapan tersebut terjadi.
BACA JUGA: Nemu Emas di Toilet
Menurut harian DongA Ilbo, selain menangkap Kim, aparat menahan tiga penjaga perbatasan Korut. Mereka dianggap lalai karena membiarkan pria Korsel itu menyeberang ke Tiongkok. Atas kelalaian tiga penjaga perbatasan tersebut, Pyongyang menjatuhkan sanksi disiplin kepada mereka. Sebaliknya, nasib Kim masih belum jelas. Kabarnya, hingga kemarin, dia masih menjalani pemeriksaan. (AFP/hep/c16/dos)
BACA JUGA: Bom Serang Konvoi Militer Mesir
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jari Tengah untuk Mantan
Redaktur : Tim Redaksi