BANDUNG - Ibukota Provinsi Jawa Barat, Bandung, ternyata tidak punya rumah sakit jiwa (RSJ)Selama ini, Kota Bandung yang memanfaatkan fasilitas dari Pemprov Jabar.
“Sebenarnya, kita perlu RSJ
BACA JUGA: Tiap Hari Akan Razia
Namun, jika memang tidak memungkinkan ya kita tidak akan meamksakan,” ujar Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Achyani Raksanagara.Tidak adanya RSJ di Kota Bandung dikarenakan sulitnya persayaratan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Sebenarnya, Kota Bandung sempat memiliki RSJ swasta
BACA JUGA: Tanggul Jebol, Ratusan Hektar Sawah Terendam
Namun lantaran fasilitasnya tidak memenuhi persyaratan UU, maka izin operasionalnya tidak diperpanjangKota Bandung sendiri membutuhkan RSJ untuk menangulangi orang gila yang berkeliaran di jalanan
BACA JUGA: Bentrok, TNI Tembaki Warga
Sekalipun kemungkinan bukan warga Bandung, namun, karena ada di wilayah Bandung maka hal itu sudah sudah menjadi tanggung jawab Pemkot Bandung.Ditanya mengenai angka pasti penderita gangguan jiwa di Kota Bandung, Achyani mengaku tidak tahu persisnyaPasalnya, terkadang banyak kasus yang tidak dilaporkan ke dinas, lantaran ditangani oleh psikiater swasta.
Selain itu, selama ini fasilitas RSJ juga menginduk pada Pemprov, sehingga data yang didapat merupakan data global dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat“Lagipula, tidak semua orang yang mengalami ganguan jiwa bisa langsung masuk RSJHanya yang dianggap bisa membahayakan orang lain dan dirinya sendiri baru dirujuk ke RSJAtau untuk yang membutuhkan pengobatan intensif,” tegasnya.
Menyinggung adanya beberapa kasus yang memungkinkan angka orang gila atau stress di Kota Bandung meningkat, Achyani mengatakan itu sangat bergantung ketahanan mental seseorang dalam mengalami masalahUntuk di Kota Bandung sendiri, pada dasarnya, banyak factor yang menyebabkan orang mudah stressMisalnya, tekanan ekonomi, sosial, politik sampai kemacetan di jalan.
Untuk mencegak smeua itu, Achyani mengatakan yang harus dilakukan adalah tindakan preventifYaitu dengan mencegh sterns atau mengobati sejak dini, misalnya jika dalam kurun waktu tertentu, seorang pasien tidak kunjung sembuh dari penyakit maag, maka akan dicari penyebab psikologisnya.
“Dengan begitu, kita bisa mengobati lebih dini, atau lebih baik lagi jika bisa dicegah,” terangnya(mur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mapolres Bekasi Perketat Penjagaan
Redaktur : Tim Redaksi