Kota Bandung Masih Favourite Wisatawan Jakarta

Selasa, 10 Mei 2016 – 18:35 WIB
Salah satu tempat wisata favorit di Bandung, Jawa barat. Foto: Jawa Pos/JPG

jpnn.com - BANDUNG - Hari ketiga liburan panjang kenaikan Isa Al Masih da Isra Miraj Nabi Besar Muhammad SAW, 4 dan 5 Mei 2016, ternyata tidak membuat Bandung surut kunjungan wisatawan. Pemandangan macet masih tetjadi di mana-mana. Beberapa hotel di Kota Kembang masih dalam posisi penuh alias terisi  full. Bandung benar-benar menemukan karakternya sebagai kota favourite wisata orang Jakarta. 

Assistant Sales Manager Sukajadi Hotel dan Mutiara Hotel Nena Sugiana menyatakan untuk Kamis hingga Jum’at hotelnya telah fully booked. "Bahkan sampai hari Minggu. Hari Senin siang baru bisa diisi lagi oleh pengunjung baru,” katanya.

BACA JUGA: Batam Bintan "Tabrakan" Wisman versus Wisnus

Dia menyebutkan, okupansi hotel bintang 4 Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung telah mencapai rata-rata hampir 100%. Hal senada disampaikan Dina Novia Faisal, Public Relation Savoy Homann Bidakara Hotel, menurutnya kamar hotel telah penuh dipesan sejak dua minggu lalu. “Pada long weekend kali ini rata-rata okupansi telah mencapai 98%,” katanya. Data tersebut adalah data hari ini hari Minggu, 7 Mei 2016. 

Sementara itu, tak hanya hotel bintang 3 dan 4 yang jadi incaran saat long weekend, hotel bintang 5 seperti Grand Royal Panghegar Bandung juga diburu. Restina Setiawan, Public Relations Manager Grand Royal Panghegar Bandung menyebutkan hotelnya sudah full dipesan untuk long weekend.

BACA JUGA: Banyuwangi Banjir Wisatawan di Long Week End

Begitu juga daerah dingin Lembang, Bandung. Memasuki hari ketiga libur panjang, arus lalulintas menuju kawasan wisata Lembang, Kab. Bandung Barat, masih macet total. Ribuan kendaraan yang ingin mengahabiskan liburan ke sejumlah tempat wisata terpaksa harus tersendat hingga puluhan kilometer dari Jalan Setiabudi, Kota Bandung, hingga ke pintu gerbang wisata Tangkuban Perahu, Lembang.

Menurut kanit Patroli Polsek Cidadap A Lukman, lonjakan Kemacetan ini sudah terjadi sejak Kamis pukul 08.00 WIB. Bahkan untuk mengurai kemacetan tersebut, telah melakukan koordinsai dengan seluruh petugas Polsek Lembang dan Polres Cimahi untuk melakukan sistem buka tutup kendaraan.

BACA JUGA: Menhub - Menpar Resmikan Bandara Matahora Wakatobi

"Jalur Setiabudi ini merupakan jalur wisata. Memang dari mulai kemarin ekornya sudah sampai terminal Ledeng, maka  kita lakukan rekaya lalu lintas dengan menagarahkan kendaraan ke arah Sersan Bajuri, dengan tujuan kendaraan bisa melewati jalur alternatif seperti ke Parampong," ujarnya.

Kepala Dinas pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat, Nunung Sobari menilai setiap daerah sudah siap menerima kunjungan wisatawan pada libur panjang ini. Kata dia, ini bukti bahwa Pariwisata Indonesia pergerakan wisatawannya sangat baik dan daya belinya cukup kuat. Ini juga karena promosi pariwisata yang semakin kuat, sehingga orang merasa happy dan bangga berwisata di negeri sendiri. 

Menurut Nunung, sejumlah objek wisata dipenuhi para wisatawan lokal pada libur kali inji, seperti Kebun Binatang Bandung, Taman lalu lintas, Gunung Tangkuban Parahu, kawasan Lembang, Kampung Gajah, Pangadaran, Kawasan Puncak, Pelabuhan Ratu, dan sebagainya. 

Yang paling mengejutkan, tambah Nunung, adalah kawasan Punclut dan Tebing Karaton yang saat ini menjadi incaran para wisatawan muda. "Kawasan Punclut mejadi kawasan wisata kuliner tradisional khas Bandung. Ini yang menarik bagi para wisatawan," katanya. ” Hotel juga penuh hampir 10 persen, Pariwisata Indonesia sangat sukses, semua bergerak baik,” jelasnya.

Menpar Arief Yahya yang hari Minggu pagi ini keliling ke beberapa destinasi berbasis bahari, juga menemukan cerita yang sama. Pagi terbang bersama Menhub Ignatius Jonan ke Wakatobi, berbicara saat peresmian Bandara Matahora Wangi Wangi, siang terbang ke Kupang bertemu Kadispar NTT Marius Jelamu yang juga melaporkan kesiapan Tour de Flores, lalu terbang lagi ke Bima, Sumbawa, sebelum berakhir di Bali.

"Saya melihat, animo masyarakat untuk berwisata itu sudah menjadi kebutuhan sekunder, bukan lagi tersier atau kebutuhan kemewahan lagi. Orang Indonesia dengan mudah dapat berwisata ke mana saja. Wisata itu adalah gaya hidup, life style. Penting untuk bahan perbincangan di keluarga, di masyarakat, di community. Ini perkembangan yang luar biasa," jelas Menpar Arief Yahya. 

Jadi, kalau tidak berwisata, justru dianggap aneh, dianggap kuper alias kurang pergaulan, dinilai manusia kuno dan semakin tidak punya referensi cerita seru. "Ini adalah hal bagus bagi industri pariwisata, hotel, restoran, tempat bermain, ruang publik, convention, cafe, dan lainnya. Semua titik-titik wisata, di semua kota, hotel-hotel sudah penuh,"jelas Arief Yahya.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bandoeng Laoetan Onthel International Hebohkan Kota Kembang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler