JAKARTA -- Jumlah pendonor darah di kota-kota besar mengalami peningkatan yang signifikan. Data Palang Merah Indonesia (PMI) pusat menunjukkan rata-rata kenaikan donor darah di kota-kota besar mencapai 15 persen dengan tingkat kebutuhan darah lima persen per tahun.
Hanya saja, menurut Ketua Umum PMI M Jusuf Kalla, ada kota besar yang paling sulit mendapatkan pendonor darah. "Maaf saja ya, Kota Medan merupakan daerah yang paling sulit cari donor darahnya. Sampai-sampai untuk memenuhi kebutuhan darah di rumah-rumah sakit, PMI harus mengambil stok darah di Jawa Timur," ungkap JK dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) Komisi IX DPR RI, Rabu (6/2).
Dia lantas melempar guyonan ringan, "Di Medan, saya diceritakan, kok susah sekali cari darah orang Medan. Malah orang Medan dapat transfusi darah arek Surabaya," kata JK dengan dialeg Batak yang langsung disambut tawa para politisi Komisi IX.
Jika di Medan paling sulit mencari pendonor, wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat malah lebih mudah. Kedua provinsi ini dinilai JK sangat baik karena masyarakatnya dengan kesadaran tinggi rutin mendonorkan darahnya tia bulan sekali.
"Kalau PMI pusat hanya mewajibkan stok darah empat hari, di DKI malah sudah sampai enam hari. Ini langkah yang baik, apalagi di musim banjir begini. Sebab, kalau banjir orang-orang tidak sempat mendonorkan darahnya. Di sisi lain kebutuhan darah tetap banyak," terangnya. (Esy/jpnn)
Hanya saja, menurut Ketua Umum PMI M Jusuf Kalla, ada kota besar yang paling sulit mendapatkan pendonor darah. "Maaf saja ya, Kota Medan merupakan daerah yang paling sulit cari donor darahnya. Sampai-sampai untuk memenuhi kebutuhan darah di rumah-rumah sakit, PMI harus mengambil stok darah di Jawa Timur," ungkap JK dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) Komisi IX DPR RI, Rabu (6/2).
Dia lantas melempar guyonan ringan, "Di Medan, saya diceritakan, kok susah sekali cari darah orang Medan. Malah orang Medan dapat transfusi darah arek Surabaya," kata JK dengan dialeg Batak yang langsung disambut tawa para politisi Komisi IX.
Jika di Medan paling sulit mencari pendonor, wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat malah lebih mudah. Kedua provinsi ini dinilai JK sangat baik karena masyarakatnya dengan kesadaran tinggi rutin mendonorkan darahnya tia bulan sekali.
"Kalau PMI pusat hanya mewajibkan stok darah empat hari, di DKI malah sudah sampai enam hari. Ini langkah yang baik, apalagi di musim banjir begini. Sebab, kalau banjir orang-orang tidak sempat mendonorkan darahnya. Di sisi lain kebutuhan darah tetap banyak," terangnya. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hambalang Terhalang Karena Penyidik Kurang
Redaktur : Tim Redaksi