Kota Padang Terparah Diobrak-abrik Angin Kencang

Kamis, 19 Juni 2014 – 08:56 WIB

jpnn.com - PADANG - Angin kencang yang melanda Sumbar pada Rabu (18/6) sore kemarin menimbulkan efek yang luar biasa. Sedikitnya, ada enam titik di kota Padang yang mengalami pohon tumbang, dan ada longsoran kecil yang terjadi di kawasan Agam.

Masyarakat yang ada di pinggir pantai pun tampak was-was dan ada yang sudah bersiap-siap untu evakuasi apabila terjadi hal yang diinginkan.

BACA JUGA: 15 Daerah di Aceh Buka Lowongan CPNS 2014

“Kita takut lah Pak, angin kencang, ditambah lagi dengan pasang laut yang semakin meninggi, kita lihat dulu, kalau bertambah parah, kita mungkin mengungsi sebentar,” ucap Iwan (37), pedagang di kawasan Pantai Padang.

Informasi yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, rata-rata yang terkena efek angin kencang tersebut adalah Kota Padang. Untuk wilayah lain di Sumbar, hanya sedikit longsor di kawasan Agam dan sekitarnya.

BACA JUGA: Korban Bus Maut Tanjakan Emen Bertambah

“Yang terparah adalah Kota Padang, dan untuk Sumbar tidak ada kerusakan yang berarti,” tutur Kepala BPBD Sumbar, Yazid Fadhli saat dihubungi Posmetro Padang (JPNN Group), Rabu malam.

Sementara itu, di kota Padang sendiri, angin kencang yang terjadi pada Rabu sore tersebut menimbulkan beberapa kerusakan. Dua unit mobil, empat sepeda motor, dua rumah dan beberapa baliho bertumbangan saat angin menerjang.

BACA JUGA: Pemprov dan 8 Daerah di Sumut Tak Rekrut CPNS

Titik terparah terlihat di Jalan Veteran, tepatnya didepan Kantor Ditreskrimum Polda Sumbar. Dua unit mobil dan empat unit sepeda motor ringsek setelah ditindih sebatang pohon ukuran besar yang tumbang akibat angin kencang.

Kemudian, di kawasan Pantai Padang, beberapa baliho dan papan reklame tampak berjatuhan, lalu di Purus barat, satu rumah atapnya terbang. Tidak terkecuali kawasan Ujung gurun, beberapa pohon pelindung ukuran kecil juga tampak tumbang.

Tidak hanya di pusat kota saja yang mendapatkan efek dari angin yang disebut dengan El Nino atau La Nina tersebut. Kawasan Lubukparaku, Kecamatan Lubukkilanga juga ada satu pohon besar yang tumbang dan menghalang jalan. Kawasan Seberang Padang pun tidak luput dari angina tersebut, satu pohon tumbang, namun masih bisa diatasi warga.

Kepala BPBDPK Kota Padang, Budhi Erwanto mengatakan, ada sekitar enam titik yang terkena efek angin tersebut. Saat ini, petugas masih melakukan evakuasi terhadap pohon ataupun baliho yang tumbang karena kencangnya hembusan angin.

“Kita sudah menurunkan petugas di titik-titik tersebut dan masyarakat diharapkan jangan cemas serta selalu memberitahukan kepada petugas apabila ada potensi bencana yang akan terjadi di sekitar rumahnya,” tukas Budhi.

Data dari BMKG terpantau kalau wilayah Indonesia berada pada posisi rentan terhadap perubahan iklim dan cuaca. Pada bulan Juni ini, ditemukan fenomena yang mempengaruhi iklim di Indonesia seperti El Nino atau yang lebih dikenal dengan La Nina.

“Gerakan angin yang sangat cepat di Samudera Hindia berefek hingga ke perairan barat kota Padang. Ditambah lagi dengan potensi El Nino yang dimulai pada Juni ini,” sebut Forecaster BMKG Maritim, Carles.

Kemungkinan, kejadian ini akan berlangsung hingga tiga hingga empat hari kedepan. Selain itu, angin kencang yang terjadi ini juga membuat naiknya permukaan air laut.

“Kepada para nelayan harap mewaspadai hal ini, karena badai tidak saja terjadi di darat, di tengah laut juga tengah ada badai,” ucapnya.(ag/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekjen GUIB: 2014 Semua Lokalisasi Ditutup


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler