“Kita masih perlu banyak lagi guru, terutama untuk ditempatkan di kecamatan-kecamatan luar kota, dan jumlahnya sudah kita ajukan dalam usulan formasi CPNS, dengan jenjang pendidikan minimal S1,” ujar Yusuf.
Sementara itu dari data yang dikumpulkan Disdikpora Kotim mengenai jumlah siswa dan guru serta banyaknya bangunan sekolah, mulai dari tingkat TK hingga SMA sederajat, memang bisa dihitung rasio jumlah guru masih sangat sedikit dengan jumlah siswa.
Hasil pendataan tahun 2012 ini, jumlah guru TK di Kotim 646 orang dengan jumlah siswa sebanyak 5.519 orang. Kemudian untuk guru Sekolah Dasar (SD) sederajat, jumlah guru sebanyak 3.420 orang, dan harus mengajar siswa sebanyak 66.680 orang, guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat ada sebanyak 1.119 orang dengan siswa yang dihadapi sebanyak 27.125 orang, dan untuk SMA sederajat hanya memiliki 837 orang guru dengan jumlah siswa sebanyak 14.138 orang.
Adapun jumlah sekolah di Kotim secara total, Disdikpora mencatat ada sebanyak 20 unit untuk SMA sederajat, 20 unit untuk SMK, 116 unit untyuk jumlah SMP sederajat, 369 untuk Sekolah Dasar sederajat dan 132 untuk jumlah bangunan TK
Diungkapkan Yusuf pula, selain terkendala masih kekurangan guru, berdasarkan jurusan atau latar belakang pendidikan yang diampu pun, masih banyak yang belum memenuhi kebutuhan. Tidak heran jika ada jurusan yang melampaui kebutuhan, namun tidak sedikit pula jurusan yang justru belum terpenuhi.
“Di samping itu kendala selama ini tidak meratanya penyebaran guru, adalah selain minimnya infrastruktur juga dipengaruhi masih banyaknya guru yang belum sertifikasi, serta kurangnya sarana penunjang sekolah seperti laboraturium IPA, Multimedia, hingga perpustakaan. Selain itu masih banyak sekolah yang tidak memiliki jaringan listrik, telepon dan air,” pungkas Yusuf. (gus/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Disebut Pengkhianat, Irwandi Dipukuli Massa
Redaktur : Tim Redaksi