"Kita dorong untuk kerja sama dengan KPK, karena Indonesia sangat dekat dengan Timor Leste. Kami saat ini sedang membangun banyak infrastruktur negara.
Beberapa bahan, berasal dari Indonesia. Perusahaan dari Indonesia, banyak juga yang ikut berkompetisi melakukan proyek di Timor Leste," ujar Deputi Komisioner CAC, Jose Antonio, usai bertemu Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad di kantornya, Rabu (10/10).
Lembaga antikorupsi ini baru berusia dua tahun. Namun, berhasil mengusut kasus dugaan korupsi di Kementerian Pendidikan Timor Leste hingga ke pengadilan. Menurut Jose, modus korupsi di Timor Leste serupa dengan modus di Indonesia. Oleh karena itu, mereka banyak belajar dari KPK Indonesia untuk memberantas korupsi di wilayahnya.
Kerjasama kedua lembaga tersebut akan diwujudkan dalam bentuk nota kesepahaman. "Diharapkan tahun ini bisa ditandatangani kerjasama secara formal," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Zulkarnaen dalam jumpa pers itu mengatakan KPK sangat mengapresiasi kunjungan CAC tersebut. Ia pun mengaku salut, karena Timor Leste sebagai lembaga baru dengan puluhan penyidik, tak sampai ratusan, sudah memiliki komitmen untuk memberantas korupsi.
"Kita juga belajar dari Timor Leste, meski ada beberapa perbedaan. Di sana mereka hanya penyelidikan dan penyidikan, baru dilimpahkan ke penuntutan. Tapi cukup banyak juga persamaan dengan Indonesia. Kita apreasiasi ya lembaga ini, " jelas Zul. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Mulai Hitung Setoran Polisi
Redaktur : Tim Redaksi