KPK Belum Berencana Panggil Ibas

Jumat, 01 Maret 2013 – 16:38 WIB
JAKARTA - Meski terus didesak banyak pihak untuk segera memeriksa Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono terkait kasus Hambalang, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tetap santai. Komisi yang dipimpin Abraham Samad itu menyatakan pihaknya belum berencana memanggil dan memeriksa putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.

"Tidak ada rencana periksa Ibas," tegas juru bicara KPK Johan Budi, Jumat (1/3). Saat ditanya apakah belum periksa Ibas dikarenakan belum ada laporan resmi yang masuk terkait masalah itu? Johan Budi membenarkan.

"Belum ada informasi dan data tentang Ibas terkait Hambalang," ungkap bekas wartawan itu. Sebelumnya diberitakan, tudingan bahwa Ibas ikut menerima aliran dana Hambalang dari Nazaruddin terus bergulir.

Beredar luas dokumen laporan keuangan PT Anugerah Nusantara yang menyebut putra bungsu Presiden SBY itu ikut mendapat aliran dana dari salah satu perusahaan milik Nazaruddin tersebut.
 
Nama Ibas yang tertera dalam dokumen yang diduga milik direktur keuangan PT Anugerah Yulianis itu muncul empat kali. Pertama pada 29 April 2010 sebesar USD 200 ribu atau setara Rp 1.806.000.000 (kurs Rp 9.030). Uang tersebut diterima Ibas dalam dua tahap. Asing-masing tahap sebesar Rp 903.000.000.

Kemudian, Ibas kembali menerima uang pada tanggal 30 April 2010. Seperti halnya pada tahap pertama, saat itu, menantu Menko Perekonomian Hatta Rajasa itu menerima uang sebanyak dua kali pula dengan total Rp 1,8 miliar. Dalam dokumen itu, Ibas disebut telah mendapat total uang senilai Rp 3.612.000.000.

Ibas sudah menyampaikan bantahan. Menurut dia, tudingan terhadap dirinya tersebut bukan hal baru. Dia mengibaratkan, tudingan yang sempat muncul di awal kasus Nazaruddin pada sekitar pertengahan 2011 lalu tersebut seperti sebuah lagu lama yang diputar lagi.  (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Batal Berangkat, Jamaah Umrah Gorontalo Malah Diberi Cek Bodong

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler