jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) langsung mendalami keterangan saksi mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup Yulianis di persidangan terdakwa dugaan gratifikasi proyek hambalang dan atau proyek-proyek lainnya, Anas Urbaningrum.
Salah satu kesaksian Yulianis yang akan didalami oleh KPK adalah dugaan penerimaan uang oleh politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah dari Muhammad Nazaruddin.
BACA JUGA: PKS Heran, PDIP Kok Ngotot Jadi Ketua DPR
"Setiap keterangan saksi di persidangan termasuk keterangan yang diberikan oleh Yulianis, saksi persidangan dibawah sumpah, tentu akan didalami oleh KPK," kata Jurubicara KPK Johan Budi SP saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (19/8).
Johan menjelaskan, jika didukung dengan bukti lain, maka keterangan saksi di pengadilan Tipikor bisa dikembangkan dengan membuka penyelidikan baru.
BACA JUGA: PBHI Apresiasi Langkah Polisi Selidiki 4 Lembaga Quick Count
"Apakah keterangan tersebut didukung oleh bukti bukti yang kemudian bisa disimpulkan benar, KPK bisa membuka penyelidikan baru terkait keterangan yang tidak terkait dengan terdakwa," tukas Johan.
Seperti diketahui, Mantan Wakil Direktur Permai Grup Yulianis mengungkap, bahwa politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah ikut kecipratan uang dari Muhammad Nazaruddin, terpidana kasus Wisma Atlet.
BACA JUGA: 20 Agustus, Launching Simulasi CAT Online
Pengakuan Yulianis berawal dari pertanyaan salah satu hukum Anas Urbaningrum, Handika Honggowongso yang mengkonfirmasi isi berita acara pemeriksaan (BAP) Yulianis.
"Penyidik menanyakan mengenai inisial FAH tersebut untuk bisa dijelaskan saudara saksi," pinta Handika saat sidang Anas di pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (18/8).
Yulianis mengatakan, waktu itu dirinya dipanggil Nazaruddin ke lantai 7 di Tower Permai Mampang dan sudah ada Fahri Hamzah.
"Saya dipanggil sama pak Nazar disuruh bawa uang USD 25 ribu. Setelah sampai diatas itu ada Pak Fahri Hamzah, dulu saya tidak tahu dia itu siapa. Tapi setelah melihat di TV saya tahu itu pak Fahri yang dari PKS," kata Yulianis.
Fahri Hamzah sendiri sudah membantahnya, dia mengaku tidak pernah mempunyai urusan dan tidak pernah berkunjung ke kantor perusahaan Muhammad Nazaruddin. (wid/rmo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KemenPAN-RB: BKD Jangan Hanya Plesiran di Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi