Presiden Laki Pejuang 45, Habib Muchsin menilai penyelesaian kasus korupsi yang dilakukan pimpinan KPK sekarang belum maksimal. Selain itu, KPK juga tidak berani menyentuh tokoh-tokoh intelektual di balik kasus mega skandal yang merugikan keuangan negara triliunan rupiah itu.
"Wisma atlet bukan satu satunya kasus korupsi yang menjadi pekerjaan rumah KPK. Ada kasus Century, Hambalang dan kasus lain," kata Sekjen Laki Pejuang 45, HM Hasbi Ibrohim dalam orasinya.
Disebutkan juga, nuansa tarik ulur dan tebang pilih dalam tubuh KPK, menggambarkan ketidakseriusan KPK dalam menyelesaikan kasus korupsi di Tanah Air.
"KPK harus mengusut keterlibatan Budiono dan Sri Mulyani untuk bertanggungjawab atas kasus Century. Kasus Wisma Atlit I Wayan Koster, Anas Urbaningrum, Andi Malarangeng dan Yulianis," tegas Hasbi.
Nama-nama itu, menurut Hasbi harus dipanggil dan diadili bukan sekedar menjadi catatan hukum.
Selain itu, Hasbi juga menyebutkan bahwa masyarakat masih punya kepercayaan terhadap KPK. Meski begitu, Laki Pejuang 45 meminta agar kepercayaan itu tidak disalahgunakan dengan bermain bersama elite politik.
"Ini akan menjadi titik tolak KPK untuk meraih kepercayaan masyarakat. Jika hal itu tidak tercapai, jangan salahkan masyarakat jika meminta KPK dibubarkan dengan alasan hinga kepemimpinan periode ke tiga Abaraham Samad, KPK memiliki kinerja yang belum maksimal bahkan cenderung menurun," tandasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stop Kriminalisasi Pelapor Korupsi di Pemkot Manado
Redaktur : Tim Redaksi