"Ini kan masalah pendidikan, harus ada kejelasan. Kita hanya minta kejelasan, kita minta diperiksa dengan jelas supaya dibikin terang aja," kata Rhenald Kasali di KPK, Selasa (5/6).
Rhenald menyebutkan sebagai pihak yang mengetahui persoalan ini masih mempelajari ada tidaknya tindak korupsi pada proyek IT itu. Sebab, tidak ada yang namanya orang terlibat korupsi menerima apa yang disangkakan. "Semua orang pasti menyangkal," tukas Rhenald.
Ditanya soal wistle blower yang dibawa ke KPK, Guru Besar UI itu mengatakan bahwa mereka merupakan karyawan UI sendiri yang sudah lama membocorkan informasi terkait proyek itu dan para Guru Besar UI juga sudah lama merasakan ada kejanggalan.
"Karena kejanggalan itu maka semunya kemudian bereaksi. Dan ini banyak orang yang bilang tidak mungkin, tidak mungkin. Tapi kalau dirasakan, tentu harus dibikin terang. Supaya tidak menjadi contoh bagi orang lain," tuturnya.
Rhenald berharap KPK tidak lambat menangani masalah yang terjadi di UI. Agar tidak ada kesan bahwa KPK hanya tertarik masalah politik. Apalagi yang terjadi di UI adalah masalah pendidikan yang berkaitan erat dengan masa depan bangsa.
"Kita lihat, ini bukan hanya di UI aja, tapi juga di lainnya. Banyak sekali kasus seperti ini. Ketika semuanya mengarah pada desentralisasi, kita malah ke sentralisasi dan kita tidak belajar bahwa sentralisi itu punya kecenderungan korupsi," jelas Rhenald kepada wartawan.
Ditanya apakah ada kaitan kasus ini dengan M Nazaruddin, Rhenald mengaku tidak mengetahuinya secara persis dan meminta ditanyakan langsung ke KPK.
"Mending ditanya ke KPK. Karena KPK sudah punya informasi. Kita ingin ada kejelasan. Kalau tidak ini kan jadi berita terus dan semuanya berfikir UI korup. Kita tidak mau," tegasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahfud MD: Tidak Ada Dissenting Opinion
Redaktur : Tim Redaksi