KPK 'Garap' Jokowi Selama 3,5 Jam

Kamis, 26 Juni 2014 – 13:47 WIB
Calon Presiden nomor urut dua Joko Widodo (Jokowi) saat tiba di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (26/6). Jokowi melaporkan data verifikasi harta kekayaannya. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Calon Presiden Joko Widodo  melakukan klarifikasi harta kekayaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (26/6). Pria yang akrab disapa Jokowi itu mengaku proses klarifikasi berjalan dengan baik.

Dalam proses klarifikasi, Jokowi mengaku ditanya secara detail soal harta miliknya. "Tadi juga klarifikasinya, pertanyaannya juga  sangat detail baik dari aset yang bergerak maupun tidak bergerak, semua ditanyakan," katanya.

BACA JUGA: Dahlan Ancam Pecat Direksi BUMN Main Golf saat Jam Kerja

Jokowi menyatakan, proses klarifikasi hartanya dilakukan selama 3,5 jam. Dalam proses itu, ia ditanya bagaimana cara memeroleh harta yang dimilikinya.

"Misalnya kita beli sesuatu ini uangnya diperoleh darimana. Ya tadi disampaikan, ada yang saya membeli aset sesuatu asalnya duitnya darimana? Dari menjual aset yang lain. Misalnya seperti itu. Semuanya dicek," ujar Jokowi.

BACA JUGA: Ditulis Menghina Gus Dur, Prabowo Merasa Difitnah Wartawan

Jokowi mengungkapkan, harta miliknya yang dicek seperti sepeda motor dan lainnya. Selain itu, ia menambahkan, KPK juga memeriksa rekening.

Menurut Jokowi, proses klarifikasi dilakukan untuk mencocokan lagi harta yang dimiliki olehnya dari dulu sampai sekarang.

BACA JUGA: KPK Periksa Empat PNS di Kementerian ESDM

"Misalnya ada yang baru berapa dan ada yang lepas berapa," ucapnya.

Jokowi menjelaskan, pemeriksaan hartanya oleh KPK bukan kali pertama dilakukan. Sebelumnya, lembaga antikorupsi itu sudah pernah mengecek harta miliknya.

"Saya bukan hanya sekali ini harta yang kami punyai dicek oleh KPK. 2005, 2010, 2012 juga dicek di lapangan satu persatu sampai harta yang kecil-kecil dicek semua secara detail," tandas  Jokowi.

Pada saat konferensi pers, Jokowi tampak ditemani oleh Ketua KPK Abraham Samad. Selain itu juga ada Direktur LHKPN KPK, Cahya Hardianto. (gil/jpnn)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masyarakat Sudah Bosan dengan Pencitraan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler