JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menseriusi dugaan korupsi pada pengadaan mobil pemadam kebakaran (Damkar) di Otorita BatamSetelah dianggap cukup dalam pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket), dugaan korupsi yang pernah ditangani kejaksaan negeri Batam itu kini sudah ditangani bagian penyelidikan KPK.
Hal itu disampaikan wakil ketua KPK bidang penindakan Chandra M Hamzah kepada JPNN di KPK, Selasa (21/7) petang
BACA JUGA: Teror Bom Cuma Telepon Iseng
"Yang untuk Batam sudah penyelidikan, tapi belum naik (ke penyidikan)," ujar Chandra.Namun Chandra enggan membeberkan soal indikasi korupsi yang sudah ditemukan KPK dalam kasus korupsi di tubuh OB itu
Sebelumnya juru bicara KPK Johan Budi mengatakan bahwa setelah melakukan pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket), KPK merasa cukup untuk menaikkan kasus dugaan korupsi Damkar di OB itu ke tahapan penyelidikan
BACA JUGA: Operasi Intelijen Harus Ditingkatkan
“Untuk Damkar Batam pekan lalu sudah masuk tahap penyelidikan," kata Johan kepada wartawan di KPK.Dengan naiknya status dugaan korupsi Damkar ke bagian penyeldikan KPK itu, kata Johan, maka tim KPK akan menggesa pencarian data dan informasi untuk memperkuat dugaan tindak pidana korupsi damkar itu. Menurut Johan, dalam upaya mengungkap dugaan itu KPK juga telah meminta keterangan berbagai pihak di Otorita Batam yang dianggap tahu, termasuk mantan Ketua OB yang kni menjadi Gubernur Kepri Ismeth Abdullah
Dari catatan KPK, khusus dalam kasus dugaan korupsi Damkar di OB itu Ismeth telah menjalani dua kali pemeriksaan
BACA JUGA: BPK Audit Stimulus Fiskal 2009
Selain itu, Ismeth juga sempat sekali diperiksa sebagai saksi bagi mantan Dirjen Otonomi Daerah Depdagri, Oentarto Sindhung Mawardi yang kini berstatus sebagai kasus korupsi Damkar.Ismeth diperiksa untuk terakhir kali pada Senin (13/7) pekan laluNamun Ismteh yang diperiksa dalam kapasitasnya sebagai mantan Ketua OB itu tidak banyak memberikan keterangan kepada wartawanMeski demikian Ismeth mengakui bahwa dirinya diperiksa sebagai saksi bagi Oentarto.
Terkait kasus korupsi damkar di OB tersebut, Oentarto justru mengaku tidak tahu menahuAlasannya, dirinya tidak pernah berhubungan dengan Ismeth untuk membicarakan pengadaan mobil damkar di OB.
Oentarto justru menuding bekas atasannya, mantan Mendagri Hari Sabarno dan Dirut PT Satal Nusantara Hengky Samuel Daud yang menjadi rekanan Otorita Batam sebagai pihak yang harus bertanggung jawab“Waktu peresmian Provinsi Kepri di Tanjungpingan saja Daud ikutDia dia (Daud) yang aktif ke sana kemari mendekati kepala daerah,” tandasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wisman Pilih Hotel Domestik
Redaktur : Tim Redaksi