KPK Janji Beber Aktor Kasus Century

Anggap Budi Mulya Bukan Penentu Tunggal di BI

Minggu, 17 November 2013 – 20:02 WIB
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dalam sebuah acara di Jakarta, Minggu (17/11). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menyatakan, penetapan dan penahanan Budi Mulya bukanlah akhir dari pengungkapan kasus dugaan korupsi pemberian bailout untuk Bank Century. Sebab, dugaan adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus Century masih sangat terbuka seiring pengembangan penyidikan yang dilakukan KPK.  

"Penahanan Budi bukanlah akhir dari drama kasus Century. Ini adalah awal untuk mengungkap aktor lain. Oleh karena itu KPK masih terus akan melakukan penelusuran dan masih terus melakukan pendalaman," kata Abraham di Jakarta, Minggu (17/11).

BACA JUGA: Polisi dan Politisi Bersih, Negara Bebas Korupsi

Abraham mengakui, pengambilan keputusan di BI bersifat kolektif kolegial. Oleh karena itu, KPK perlu mempelajari sistem dan menelusuri satu per satu peran orang-orang yang diduga terlibat. Ia meyakini ada aktor intelektual lainnya di balik skandal Century.

"Saya pikir dengan adanya persidangan Budi Mulya nanti, maka kasus Century akan semakin terkuak. Akan semakin terlihat secara transparan siapa-siapa saja yang bertanggung jawab. Masyarakat tidak perlu khawatir," tegas Abraham.

BACA JUGA: Isyaratkan Periksa Boediono dan Sri Mulyani untuk Budi Mulya

KPK, kata Abraham, juga akan mendalami peran Sri Mulyani dan Boediono. Sebab, saat kasus itu terjadi Sri Mulyani menjabat sebagai Menteri Keuangan dan Boediono duduk sebagai Gubernur Bank Indonesia.

"Itu juga masih didalami berdasarkan bukti-bukti dan dokumen-dokumen yang ada. Kita masih validasi peran si, A, si B, si C. Akan ada pemeriksaan lanjutan," kata Abraham. (flo/jpnn)

BACA JUGA: Muhaimin Optimis Wilfrida Bebas dari Hukuman Mati

BACA ARTIKEL LAINNYA... Merindukan Polri Punya Sosok Seperti Hoegeng Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler