jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjemput enam orang secara paksa terkait kasus dugaan suap ke Bupati Bogor, Rachmat Yasin. Salah satu yang dijemput paksa adalah Komisaris Utama PT Bukit Jonggol Asri (BJA), Kwee Cahyadi Kumala.
"Ada jemput paksa atas nama Cahyadi Kumala di Kawasan Sentul. Enam orang," kata Juru Bicara KPK Johan Budi SP ketika dikonfirmasi, Selasa (30/9).
BACA JUGA: Ruhut Sebut Nurhayati dan Max Jual Demokrat ke KMP
Enam orang yang dijemput paksa itu tiba di KPK sekitar pukul 12.15 WIB. Mereka tampak menumpang lima buah mobil, salah satunya adalah Lexus.
Namun, Cahyadi setibanya di KPK tidak memberikan komentar apapun. Dengan kawalan anggota Brimob bersenjata lengkap, Cahyadi langsung masuk ke ruang steril KPK.
BACA JUGA: Dihujat di Twitter, Mr. Liar tak Ambil Pusing
Selain mengamankan beberapa orang, penyidik juga terlihat membawa satu unit mobil Lexus hitam B 706 CK yang diduga milik Cahyadi. Mobil itu kini berada di parkiran KPK.
Sebelumnya KPK sejak 8 Meri 2014 lalu sudah mencegah Cahyadi dan Haryadi Kumala. Pencegahan itu berlaku untuk enam bulan.
Sebelumnya berdasarkan vonis pengadilan, FX Yonhan Hap dinyatakan terbukti menyuap Bupati Bogor Rachmat Yasin sebesar Rp 4,5 miliar untuk memperoleh rekomendasi tukar-menukar kawasan hutan seluas 2.754 hektare. Uang suap itu berasal dari Cahyadi yang diserahkan kepada Yasin melalui Robin Zulkarnaen dan Yohan secara bertahap mulai Februari hingga Mei 2014.
BACA JUGA: Tutup Pintu Lobi dengan PDIP, Golkar Pastikan Kursi Ketua DPR
Robin adalah orang kepercayaan Cahyadi. Sedangkan Yohan adalah orang yang ditugasi meneruskan uang suap kepada Rachmat untuk kepentingan PT BJA dalam pembangunan kota mandiri. Kepentingannya agar Yasin selaku Bupati Bogor mempercepat terbitnya rekomendasi tukar menukar kawasan hutan atas nama PT BJA seluas 2.754 hektare yang merupakan syarat untuk pemanfaatan lahan 30 ribu hektare Kota Mandiri.(gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diperiksa KPK, Annas Maamun: Saya Baik-baik Saja
Redaktur : Tim Redaksi