KPK Minta Bantuan Panglima TNI Hadirkan Kepala Bakamla

Jumat, 21 April 2017 – 14:05 WIB
KPK. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Keamanan Laut Laksamana Madya Arie Soedewo kembali tidak memenuhi panggilan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (21/4).

Arie sedianya akan bersaksi di sidang perkara suap terkait pengadaan monitoring satelit di Bakamla, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

BACA JUGA: KPK Garap Suami Inneke Lagi

Selain Arie, jaksa KPK juga memanggil staf khusus Kepala Bakamla, Ali Fahmi alias Fahmi Habsyi.

Keduanya seharusnya bersaksi untuk dua terdakwa pegawai PT Merial Esa Muhammad Adami Okta dan Hardy Stefanus.

BACA JUGA: Suami Inneke Doyan Makanan Penjara

Jaksa KPK Kiki Ahmad Yani mengatakan pihaknya sudah dua kali memanggil Arie. Alasan tidak hadir yang pertama karena tengah berdinas di Manado, Sulawesi Utara. Sedangkan hari ini Arie kembali berhalangan karena masih dinas di Australia.

Jaksa KPK meminta majelis hakim mengeluarkan penetapan pemanggilan terhadap Arie. Penetapan hakim itu berupa perintah untuk menghadirkan Arie Soedewo untuk menjadi saksi.

BACA JUGA: Yakin Hakim Bebaskan Dahlan Iskan

"Kalau ada penetapan kami punya dasar untuk koordinasi," ujar Kiki di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (21/4).

Ketua Majelis Hakim Franky Tambuwun menyetujui permintaan jaksa KPK. Majelis memberikan waktu sepekan untuk sidang lanjutan dan memerintahkan Arie dihadirkan.

"Kami berikan kesempatan sekali lagi," tegas Franky.

KPK akan meminta bantuan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Pusat Polisi Militer TNI untuk menghadirkan Arie. Kiki mengatakan, kemarin pimpinan KPK sudah bersurat kepada Panglima Gatot untuk meminta bantuan memerintahkan Arie hadir di persidangan.

Kiki mengatakan, jaksa selanjutnya akan berkoordinasi dengan POM TNI, mengingat kasus yang melibatkan Arie merupakan yurisdiksi militer.

Nama Arie disebut dalam tiga surat dakwaan jaksa KPK. Arie disebut meminta fee 7,5 persen dari nilai proyek sebesar Rp 222,4 miliar. Pada sidang sebelumnya, bekas Direktur Data dan Informasi Bakamla Laksamana Pertama Bambang Udoyo mengaku pernah menerima uang Rp 1 miliar. Bambang mengaku penerimaan uang itu berdasarkan arahan dari Arie.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inneke Koesherawati: Saya Dikuatkan Suami


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler