JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih kesulitan mengungkap dugaan korupsi proyek pembangunan pusat pendidikan, pelatihan dan sekolah olah raga nasional di Hambalang. Buktinya, meski sudah menggali keterangan dari 60 orang, KPK belum juga meningkatkan status kasus ini ke penyidikan.
Tapi Abraham Samad Cs belum juga menyerah. Mereka mulai menempuh strategi lain. Yakni dengan mendalami dugaan praktik money politik di Kongres Partai Demokrat Bandung 2010, dimana uang pemenangan Anas sebagai ketua umum disebut-sebut berasal dari proyek Hambalang. "Kami memang terus berupaya menuntaskan kasus ini," kata juru bicara KPK Johan Budi, Sabtu (26/5).
Jumat (25/5) lalu, mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Minahasa Tenggara Diana Maringka dipanggil KPK. Kepada penyidik, Diana mengungkap tim pemenangan Anas membagi-bagi uang ke kader partai.
"Beberapa kali saya menerima uang dari tim Anas. Masing-masing sebesar Rp 100 juta, USD 7 ribu, dan Rp 30
juta," kata Diana seusai diperiksa Jumat lalu.
Johan mengakui pemanggilan Diana adalah untuk pengembangan kasus Hambalang. Tapi Johan tidak mengetahui apa saja materi yang ditanyakan ke Maringka. Yang jelas, kata dia, ini adalah kerja keras yang dilakukan KPK untuk bisa meningkatkan kasus ini ke penyidikan dan menetapkan tersangka. Menurutnya, penyidik memang terus mendalami kasus ini dari berbagai sisi.
"Setelah sebelumnya memanggil beberapa pihak yang berkaitan dengan proyek, sekarang kami mendalami sisi kongres yang disebut-sebut ada money politik dari (proyek) Hambalang," imbuhnya.
Saat ditanya apakah pemanggilan Maringka ini, KPK akan segera meningkatkan kasus ini penyidikan, Johan juga mengaku tidak mengetahuinya. Yang jelas, lanjut dia, pihaknya tidak
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Jawa Pos, pemanggilan Diana ini merupakan langkah KPK untuk menindak lanjuti keterangan-keterangan Nazaruddin yang terus berkoar ada permainan uang dalam pemilihan Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. "Nanti, keterangan-keterangan Diana akan kami cocokkan dengan keterangan Nazaruddin sebelumnya," kata seorang sumber di KPK kemarin.
Salah satu pengacara Nazaruddin Rufinus Hutauruk mengapresiasi langkah KPK yang mulai mendalami money poltik Anas. Pihaknya sangat mendukung KPK memanggil para politisi yang ikut menerima uang pemenangan Anas.
"Kami sangat mendukung. KPK harus mendengarkan keterangan yang pantas untuk pengembangan penyelidikan," katanya dalam pesan singkat. (kuh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pencapresan Ani Yudhoyono Terganjal Pidato SBY
Redaktur : Tim Redaksi