JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berupaya memaksimalkan waktu sepekan ini untuk menggeber penyelidikan dugaan korupsi pada proyek sport center Hambalang. Hari ini (11/6), KPK memeriksa mantan Ketua DPC Partai Demokrat (PD) Kabupaten Boalemo, Gorontalo, Ismiyati Saidi, guna menggali dugaan aliran dana dari proyek Hambalang ke Kongres PD di Bandung.
Usai diperiksa KPK, Ismiyati yang baru keluar sekitar pukul 17.00 mengaku disodori enam pertanyaan seputar aliran dana Hambalang di Kongres PD di Bandung pertengahan 2010. Ismiyati pun mengaku mendapat uang dalam kongres yang mengantarkan Anas Urbaningrum menjadi Ketua Umum di partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. "Uang saku untuk transport aja," jawab Ismiyati.
Dipaparkannya, uang yang diterimanya itu memang untuk pemenangan Anas. Ismiyati mengaku mendapat uang dari tim pemenangan (tim sukses) Anas.
Namun Ismiyati mengaku tak tahu soal asal uang. "Dikasih sama timses Anas. Saya gak tau duitnya darimana," katanya. "Untuk pemenangan. Awalnya saya fikir itu untuk uang saku," jelasnya.
Ia hanya merinci uang itu diterima di Hotel Aston Bandung dari politisi PD, Umar Arsal. "Kalau yang di Aston itu Umar Arsal," akunya seraya menyebut jumlah yang diterima masing-masing USD 2000 dan USD 5000.
Seperti diketahui bahwa Ismiati juga pernah dihadirkan sebagai saksi meringankan (a de charged) pada persidangan perkara Wisma Atlet dengan terdakwa M Nazruddin di Pengadilan Korupsi, Jakarta. Hanya saja, kesaksian Ismiyati dianggap tidak ada kaitannya sama sekali dengan kasus suap Wisma Atlet. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kelompok Bersenjata Gabung Kelompok Politik Masuk Kota
Redaktur : Tim Redaksi