JAKARTA - Plt Menteri Pemudan dan Olahraga (Menpora) Agung Laksono, meminta PT Liga Indonesia untuk menyerahkan pemain ke tim nasional. Jika tidak, rekomendasi penyelenggaraan Indonesia Super League (ISL) yang berada di bawah Komite Penyelamat Sepak Bola Indosesia (KPSI) itu akan dicabut.
Penyerahan pemain ke timnas tersebut menjadi bagian dari janji PT Liga Indonesia kepada Menpora dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) saat menggelar pertemuan di Kantor Kemenpora, Jumat (4/1) malam.
"Itu sudah menjadi persyaratan dari draft yang dikeluarkan BOPI. Jika ISL tidak melaksanakan, maka rekomendasi akan dicabut kembali," kata Agung Laksono saat dicegat wartawan di Kantor Kemenpora, malam ini.
Pemerintah, kata Agung, mengakui adanya dua liga, yakni ISL dan IPL. Namun, sampai saat ini pemerintah belum menurunkan rekomendasi untuk IPL. Sebab, PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sebagai operator IPL belum mengajukan rekomendasi ke BOPI atau ke Kemenpora.
Tapi Agung menggaris bawahi, untuk timnas pemerintah hanya mengakui tim yang dibentuk dan ada di bawah PSSI. "Tentu harus ada kelegowoan untuk mengikhlaskan pemain-pemain yang tersebar di klub-klub yang terkait dengan ISL ke satu timnas. Timnas itu satu di bawah PSSI," tegasnya.
Soal batas pembayaran gaji pemain, Agung menyatakan, paling lambat sebelum akhir musim sudah selesai. "Jangan sampai gaji dibayar setelah selesai musim kompetisi," ungkap Agung. (abu/jpnn)
Penyerahan pemain ke timnas tersebut menjadi bagian dari janji PT Liga Indonesia kepada Menpora dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) saat menggelar pertemuan di Kantor Kemenpora, Jumat (4/1) malam.
"Itu sudah menjadi persyaratan dari draft yang dikeluarkan BOPI. Jika ISL tidak melaksanakan, maka rekomendasi akan dicabut kembali," kata Agung Laksono saat dicegat wartawan di Kantor Kemenpora, malam ini.
Pemerintah, kata Agung, mengakui adanya dua liga, yakni ISL dan IPL. Namun, sampai saat ini pemerintah belum menurunkan rekomendasi untuk IPL. Sebab, PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sebagai operator IPL belum mengajukan rekomendasi ke BOPI atau ke Kemenpora.
Tapi Agung menggaris bawahi, untuk timnas pemerintah hanya mengakui tim yang dibentuk dan ada di bawah PSSI. "Tentu harus ada kelegowoan untuk mengikhlaskan pemain-pemain yang tersebar di klub-klub yang terkait dengan ISL ke satu timnas. Timnas itu satu di bawah PSSI," tegasnya.
Soal batas pembayaran gaji pemain, Agung menyatakan, paling lambat sebelum akhir musim sudah selesai. "Jangan sampai gaji dibayar setelah selesai musim kompetisi," ungkap Agung. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Agung Laksono Dilobi PT LI
Redaktur : Tim Redaksi