jpnn.com - JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih akan tetap menggunakan server dan komputer yang telah ada sebelumnya untuk menyimpan dan menghitung perolehan suara hasil pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilihan Presiden 2014.
Namun meski menggunakan peralatan yang lama, Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah menjamin kemampuan sistem informasi teknologi (IT) yang ada masih sangat baik.
BACA JUGA: Pastikan Tidak Ada Kursi KPU Daerah yang Kosong
Nah, untuk memenuhi kebutuhan dan mengantisipasi kondisi yang tidak diinginkan, KPU akan menambah server yang ada. Tapi yang lama tetap digunakan.
“IT KPU anggarannya tidak mencapai Rp 100 miliar, mungkin mencapai Rp 50 miliaran. Jumlah anggaran tersebut antara lain akan kita gunakan untuk mensupport server atau storage yang baru untuk menambah penampungan data. Jadi server dan komputer yang ada tidak diganti baru, masih pakai yang lama,” katanya di Jakarta, Rabu (12/2).
BACA JUGA: Dahulukan Pendistribusian Surat Suara ke Papua dan Luar Negeri
Menurut Ferry, KPU mengambil kebijakan tetap menggunakan server dan komputer yang lama, karena memang masih cukup layak. Jadi sama sekali bukan didasari keinginan untuk menghemat penggunaan anggaran.
“Dengan dana sebesar Rp 50 miliar itu, kita sudah cukup memiliki IT yang canggih. Jadi sistem yang ada sekarang ini sudah sangat layak,” ujarnya.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Panja Tunda Pembahasan Tiga Pemekaran di Sultra
BACA ARTIKEL LAINNYA... Panja DPR Belum Terima Ampres 22 RUU DOB
Redaktur : Tim Redaksi