JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, masa kampanye pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2015 dirancang hingga tiga bulan agar lebih terbuka dan dialogis. Selain itu juga bertujuan agar pendidikan politik di tengah masyarakat dapat berjalan dengan baik.
Menurut Ferry, selama ini dalam tiap masa kampanye pilkada, masyarakat hanya disuguhkan hal-hal yang sangat material, yang tidak mendidik. Karena itu kemudian pembuat undang-undang menginginkan adanya perubahan ke arah yang lebih baik.
“Jadi sekarang saatnya bagi (calon) kepala daerah melakukan upaya-upaya pendidikan politik kepada masyarakat. Menyapalah kepada masyarakat, apa visi misi dia, jangan sampai masyarakat hanya disuguhkan oleh dangdut,” ujar Ferry, Kamis (27/8).
Mantan Komisioner KPU Jawa Barat ini mengakui, waktu lebih lama tidak menutup kemungkinan adanya potensi kecurangan antarpeserta pilkada di masa kampanye. Misalnya saling ‘serang’ antarkandidat maupun antarpendukung.
“Potensi lain ya merusak alat peraga kampanye. Tapi ini semua ada sanksinya, yaitu pidana pemilu. Itu urusan panwas terus ke kepolisian. Asal diatur juga, diatur proses kampanyenya dan yang pasti sosialisasi kepada masyarakatnya harus bagus,” ujar Ferry. (gir/jpnn)
BACA JUGA: Partai Damai Sejahtera Pertanyakan Legalitas ke Menkumham
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polemik Calon Tunggal Pikada, Megawati : Gampang, Buat Seperti Kepala Desa
Redaktur : Tim Redaksi