KPU Kepri Bakal Evaluasi KPU Kota Batam

Kamis, 18 April 2019 – 18:38 WIB
Pendistribusian logistik pemilu. Foto: batampos.co.id / cecep mulyana

jpnn.com, BATAM - Pelaksanaan pemilu di Batam diwarnai berbagai permasalahan, mulai dari surat suara yang kurang hingga logistik pemilu yang sampai di hari H pelaksanaan pemilu.

Akibatnya, banyak TPS molor menyelenggarakan pemilu. Dari temuan Batam Pos di lapangan, beberapa TPS menyelengarakan pemilu di atas pukul 07.00, bahkan ada yang memulainya pukul 08.00 WIB.

BACA JUGA: Masalah Pilpres Tidak Boleh Diselesaikan dengan Cara Jalanan

Salah satunya TPS 14, Patamlestari, Sekupang. TPS ini harus memulai pemilu lewat dari pukul 07.00. Karena logistik pemilu, baru sampai di TPS tersebut Rabu (17/4) pukul 04.00.

"Benar, kami memang menerima banyak laporan terkait terlambatnya pengiriman logistik ke beberapa TPS di Batam," kata Komisioner KPU Kepri, Widiyono Agung, Rabu (17/4).

BACA JUGA: Survei LSI Denny JA: Tiga Partai Ini Untung Besar karena Pilpres

Dia mengatakan logistik pemilu paling terakhir dikirim itu ke daerah Sei Langkai, Sagulung. Penyebabnya terlambatnya pengiriman logistik ini, kata Widiyono karena akses ke gudang logistik yang cukup sempit. Karena hanya dapat dilalui dua truk secara bersamaam.

"Jadinya cuman bisa dua angkut, lalu berangkat. Masuk dua lagi, angkut lalu berangkat. Tidak bisa banyak," ucapnya.

BACA JUGA: Erdogan dan Mahathir Sudah Ucapkan Selamat kepada Jokowi

Insiden ini, menurut Widiyono akan menjadi bahan evaluasi KPU Kepri. Karena akibat keteledoran ini, banyak pihak yang mempertanyakan kredibilitas KPU Batam.

"Saya belum mau membuat komentar yang panas dulu, nanti saja. Setelah ini selesailah," ungkapnya.

Widiyono mengaku turun langsung untuk menenangkan masyarakat, dan melihat pendistribusian logistik pemilu. "Kami tawarkan berbagai opsi ke masyarakat tadu, agar tidak ada kericuhan. Salah satunya, kami instruksikan masyarakat mendaftar terlebih dahulu, dan pihak KPPS memberikan nomor antrian," tuturnya.

Terlepas dari keterlambatan logistik pemilu. Pelaksanaan pemilu di Batam, berjalan lancar. Dari pantauan Batam Pos di kawasan Nongsa, tidak ada peristiwa yang memantik kerusuhan maupun kericuhan. Pemilu berlangsung lancar dan aman.

Riak-riak protes, hanya berlangsung di TPS khusus 001 di Kawasan Bandara Internasional Hang Nadim. Beberapa pekerja maskapai penerbangan, pilot, dan teknisi pesawat, terpaksa tidak bisa memberikan hak suaranya. Karena tidak memiliki kartu A5.

"Gimana saya mengurus A5, karena tidak mengetahui jadwal kapan ke sini atau daerah lainnya. Karena mendapat kabar dengan KTP bisa, makanya saya datangi ke sini," ungkap salah seorang teknisi pesawat yang melancarkan protes terhadap petugas KPPS.

Hal yang sama juga diucapkan beberapa orang lainnya, yang juga mengalami nasib yang sama. Namun, pihak KPPS tidak memberikan kesempatan ke beberapa orang tersebut untuk melakukan pencoblosan. Karena menurut mereka dalam aturan pemilih setidaknya haruslah mengantongi kartu A5 atau pindah memilih.

Kejadian ini dibenarkan oleh Ketua RW 07 Kelurahan Batubesar, Suwarso yang membawahi wilayah TPS khusus tersebut. "Benar memang ada, tapi gak sampai ribut. Cek cok sedikit saja. Namun setelah dijelaskan, kondisi kembali aman," ungkapnya.

Di TPS ini, pasangan Prabowo Sandi menang dengan meraih 116 suara, sedangkan Jokowi Amin hanya mendapatkan 54 suara.(jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... RSUD Kota Bekasi Siapkan Ruang Khusus untuk Caleg Depresi


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler