KPU Meniadakan Debat Khusus Cawapres, Guntur Romli Bereaksi Begini

Sabtu, 02 Desember 2023 – 11:57 WIB
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang juga Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud MD (TPN Ganjar-Mahfud) Muhammad Guntur Romli. Foto: dokumentasi pribadi untuk JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Jubir TPN Ganjar-Mahfud) Muhammad Guntur Romli menduga Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendapat intervensi sehingga mengubah format debat kandidat Pilpres 2024.

KPU diketahui meniadakan debat khusus untuk calon wakil presiden (cawapres).

BACA JUGA: KPU Meniadakan Debat Cawapres, Mahfud: Kalau Saya Siap Saja Mau Khusus Atau Tidak

"Kalau dugaan saya, ada dugaan intervensi ke KPU," kata dia melalui layanan pesan, Sabtu (2/12).

Menurut dia, dugaan intervensi yang diterima KPU mirip yang diperoleh Mahkamah Konstitusi (MK) sebelum memutuskan perkara nomor 90/PUU-XXI/2023.

BACA JUGA: Reaksi Cak Imin soal KPU Meniadakan Debat Khusus Cawapres

Adapun, kata Guntur Romli, intervensi dilakukan Anwar Usman yang ketika itu menjabat ketua MK agar putusan bernomor 90/PUU-XXI/2023./ menguntungkan sang keponakan Gibran Rakabuming Raka.

"Pamam Gibran untuk mengubah-ubah aturan yang bisa menguntungkan Gibran," ungkapnya.

BACA JUGA: Timnas AMIN Mempertanyakan Komposisi Debat Capres Cawapres, Kok Selalu Bareng?

Hanya saja, Guntur Romli tidak memerinci pihak yang diduga mengintervensi KPU sehingga mengubah format debat capres-cawapres.

Dia hanya menyatakan debat khusus cawapres berpotensi membuat Gibran kalah berbicara dengan kandidat lain, yakni Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Mahfud MD.

"Kubu Gibran tampak ciut dan mau antisipasi Gibran akan keok bila bedebat dan berhadapan langsung dengan Cak Imin dan Prof. Mahfud," kata dia.

Sebelumnya, KPU mengubah format debat dengan meniadakan sawala khusus untuk cawapres demi memudahkan pemilih menilai kerja sama calon pemimpin Indonesia.

"Publik makin yakinlah team work (kerja sama) antara capres dan cawapres dalam penampilan di debat," kata Hasyim kepada wartawan, Kamis (30/11).

Adapun, semula debat kandidat bakal dilaksanakan lima kali dengan format 2 kali khusus capres, 1 kali khusus cawapres, dan 2 kali bersamaan.

Namun, KPU mengubah format debat kandidat yang bakal dilaksanakan lima kali menjadi sawala dihadiri bersamaan oleh seluruh pasangan capres-cawapres. (ast/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler