jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman berharap kepolisian bisa menemukan, lalu menindak terduga pelaku yang menyebarkan hoaks tentang hasil penghitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) 2019 di luar negeri.
"Kami menghimbau polisi bisa menindak. Sebab, itu jelas berita enggak benar," ujar Arief di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (10/4).
BACA JUGA: Apa Motif Dua Tersangka Penyebar Hoaks Server KPU?
BACA JUGA: Tujuh Hari Jelang Pemilu, Polri Minta Masyarakat Setop Sebar Berita Hoaks
Arief percaya polisi tetap melakukan pengusutan meskipun tanpa laporan. Dalam kasus informasi sesat penghitungan suara di luar negeri, KPU belum berencana membuat laporan.
BACA JUGA: Prabowo-Sandi Sudah Unggul dari Hasil Coblosan di Luar Negeri? KPU Bilang Begini
Dia beralasan laporan membutuhkan proses panjang. Di sisi lain, KPU tengah sibuk mempersiapkan acara debat Pilpres 2019 kelima, Sabtu (13/4).
"Kami sebetulnya energinya itu tidak banyak, karena sudah tercurahkan tenaganya dengan persiapan," ungkap dia.
BACA JUGA: BPN: Jokowi Sudah Terkepung, Tinggal Sekakmat
BACA JUGA: HNW: KPU Harus Terbuka Selesaikan 17 Juta DPT Bermasalah
Sebelumnya, Komisioner KPU Hasyim Asy'ari menyatakan pihaknya belum menggelar proses penghitungan surat suara Pilpres 2019 di sejumlah negara seperti Yaman, Arab Saudi, dan Belgia.
Pernyataan Hasyim itu sekaligus membantah informasi yang mengklaim pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno unggul dalam proses penghitungan Pilpres 2019 di luar negeri.
"Kabar tentang perolehan suara pemilu luar negeri yang beredar luas ialah kabar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," ujar Hasyim saat dihubungi, Rabu (10/4). (mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemilih Sakit Tak Bisa Datangi TPS? Silakan Hubungi Petugas KPPS
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan