KPU Punya Cukup Waktu Beresi Data Pemilih

Jumat, 01 Februari 2013 – 21:41 WIB
JAKARTA – Peneliti senior Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), August Mellaz, meyakini amburadulnya Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilu 2009 tidak akan terulang pada Pemilu 2014 mendatang. Sebab menurutnya, KPU punya cukup waktu untuk menyisir daftar pemilih Pemilu 2014.

"Kita melihat penyerahan sumber data pemilih dari pemerintah kepada KPU, tepat waktu dan tidak molor seperti Pemilu sebelumnya,” kata August dalam sebuah diskusidi Jakarta, Jumat (1/2). Ditegaskannya, dengan adanya waktu yang cukup bagi KPU untuk menyisir daftar pemilih maka kemungkinan penggelembungan DPT maupun pemilih ganda bisa diminimalisir.

"Dari indikator ini, saya kira proses sinkronisasi daftar pemilih yang dilakukan KPU akan mendekati akurasi tinggi. Tinggal instrumen dan mekanisme yang ada harus dipastikan berjalan baik," tandasnya.

Sebagaimana diketahui, setelah menyerahkan Daftar Agregat Kependudukan (DAK2) pada Desember 2012 lalu, Selasa (29/1) lalu, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyerahkan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) ke KPU. Dalam data itu, jumlah penduduk potensial pemilih mencapai 190.463.184 jiwa.

Komisioner KPU, Sigit Pamungkas, memastikan KPU langsung bekerja untuk memutakhirkan data sehingga Daftar Pemilih Sementara (DPS) bisa segera ditetapkan. Proses pemutakhiran dilakukan dengan menggunakan Sistem Informasi Data Pemilih yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).

“Jadi sekarang ini DPS sedang disusun. Setelah itu nantinya akan kita umumkan atau bagikan ke partai politik. Sehingga parpol bisa mengontrol kinerja KPU di daerah sudah benar atau tidak,” katanya.

Ditegaskannya, KPU mengedepankan azas transparansi dan membuka diri dalam penyusunan daftar pemilih. Karenanya Sigit yakin DPT yang dihasilkan nantinya bakal lebih baik dari Pemilu sebelumnya.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekjen Baru KPU Bukan dari Kemendagri

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler