MALANG- KPU Kota Malang mulai menyisir pemilih pemula. Kendati belum dipastikan jumlahnya, pemilih pemula dinilai memiliki potensi hak suara yang besar. Karena itu, mulai kemarin, sosialisasi pemilihan wali kota Malang menyasar kalangan pemilih pemula di berbagai SMA.
Jumat (22/3), giliran siswa kelas XII SMAN 1, 3 dan 4 yang mendapat sosialisasi pemilihan wali kota. Sosialisasi dilanjutkan hari ini hingga tuntas di 10 SMAN. Setelah itu giliran sekolah swasta dan perguruan tinggi.
Seperti saat sosialisasi di SMAN 4 kemarin, ratusan siswa kelas XII sekolah tersebut antusias mendengar pemaparan Komisioner KPU Kota Malang, Zaenudin ST. Ia memaparkan tentang pelaksanaan pemilihan wali kota, sistem pengawasan, cara mencoblos hingga mengapa masyarakat harus menggunakan hak pilih.
Para siswa semakin antusias mendengar pemaparan karena Zaenudin menjelaskan secara detail. Ia juga memberi contoh sederhana tentang pelaksanaan pemilihan wali kota dan semua tahapan yang harus dilewati.
Selain Zaenudin, Ketua KPU, Hendry ST MT dan komisioner KPU, Rusmifahrizal Rustam SH juga memberi sosialisasi di SMAN 3 dan SMAN 1. Rusmifahrizal Rustam SH mengatakan, sosialisasi kepada pemilih pemula di lingkungan sekolah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan. Setelah itu giliran sosialisasi di UM dan UB. “Pemilih pemula merupakan potensi pemilih. Mereka harus mendapat informasi yang detail tentang pemilihan wali kota,” jelasnya.
Pemilih pemula dalam pemilihan wali kota Malang tahun ini mulai dari usia 17 tahun sampai 21 tahun. Lima generasi ini sebelumnya belum memiliki hak pilih atau belum berusia 17 tahun pada saat pemilu presiden tahun 2009 lalu. Sampai kemarin, ia belum memastikan jumlah pemilih pemula yang akan ikut dalam pemilihan wali kota. Jumlahnya baru akan diketahui pada pekan pertama April mendatang setelah penetapan daftar pemilih tetap (DPT) Kota Malang. (van/udi)
Jumat (22/3), giliran siswa kelas XII SMAN 1, 3 dan 4 yang mendapat sosialisasi pemilihan wali kota. Sosialisasi dilanjutkan hari ini hingga tuntas di 10 SMAN. Setelah itu giliran sekolah swasta dan perguruan tinggi.
Seperti saat sosialisasi di SMAN 4 kemarin, ratusan siswa kelas XII sekolah tersebut antusias mendengar pemaparan Komisioner KPU Kota Malang, Zaenudin ST. Ia memaparkan tentang pelaksanaan pemilihan wali kota, sistem pengawasan, cara mencoblos hingga mengapa masyarakat harus menggunakan hak pilih.
Para siswa semakin antusias mendengar pemaparan karena Zaenudin menjelaskan secara detail. Ia juga memberi contoh sederhana tentang pelaksanaan pemilihan wali kota dan semua tahapan yang harus dilewati.
Selain Zaenudin, Ketua KPU, Hendry ST MT dan komisioner KPU, Rusmifahrizal Rustam SH juga memberi sosialisasi di SMAN 3 dan SMAN 1. Rusmifahrizal Rustam SH mengatakan, sosialisasi kepada pemilih pemula di lingkungan sekolah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan. Setelah itu giliran sosialisasi di UM dan UB. “Pemilih pemula merupakan potensi pemilih. Mereka harus mendapat informasi yang detail tentang pemilihan wali kota,” jelasnya.
Pemilih pemula dalam pemilihan wali kota Malang tahun ini mulai dari usia 17 tahun sampai 21 tahun. Lima generasi ini sebelumnya belum memiliki hak pilih atau belum berusia 17 tahun pada saat pemilu presiden tahun 2009 lalu. Sampai kemarin, ia belum memastikan jumlah pemilih pemula yang akan ikut dalam pemilihan wali kota. Jumlahnya baru akan diketahui pada pekan pertama April mendatang setelah penetapan daftar pemilih tetap (DPT) Kota Malang. (van/udi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu Anas Siap Terima Aklamasi
Redaktur : Tim Redaksi