"Saya akan terima, tak akan veto," ujar Saan di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (22/3). Meski demikian, dia menegaskan bahwa wacana aklamasi yang terus didorong sejumlah petinggi PD hingga kini tidak akan menghentikan niatnya maju sebagai calon ketua umum.
Saan tetap percaya diri menghadapi KLB yang dilaksanakan di Bali pada 30"31 Maret nanti. Niatnya untuk tetap ikut dalam bursa pemilihan calon ketua umum juga sudah dimantapkan.
Dia menyatakan, dirinya hingga kini terus berkomunikasi dengan para pimpinan DPD dan DPC. "Dengan semua, kami lakukan komunikasi. Yang jelas, tidak ada tawar-menawar politik karena ini bukan dagang," ujarnya.
Terkait dengan persyaratan calon ketua umum yang sedang dimatangkan, dia juga percaya diri bakal memenuhi. Misalnya, kader minimal lima tahun atau satu kali periode kepengurusan.
Dia memaparkan, dirinya menjabat ketua departemen politik DPP PD pada 2005"2010. "Dan, dari 2010 sampai sekarang, saya Wasekjen. Kan berarti sudah lebih lima tahun mengabdi," ujarnya.
Saan menambahkan bahwa dirinya juga sangat yakin syarat-syarat yang akan diterapkan untuk menyaring para kandidat calon ketua umum nanti tidak untuk menjegal satu"dua pihak tertentu.
Sebab, kata dia, sebuah kompetisi sudah semestinya dilakukan dengan jujur dan terbuka. Ada ruang bertukar gagasan dan ide untuk dibawa bagi perbaikan partai ke depan. "Syarat itu didesain bukan untuk menjegal, tapi untuk mendapatkan seorang figur yang mumpuni," imbuhnya.
Hingga kini, beberapa nama diperkirakan akan bersaing. Selain Saan, telah muncul nama Wakil Ketua Dewan Pembina PD Marzuki Alie, mantan Ketua Umum DPP PD Hadi Utomo, dan Sekretaris Majelis Tinggi Jero Wacik. Belakangan, nama Menpora Roy Suryo juga turut disebut-sebut sebagai kandidat calon ketua umun. (dyn/c4/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Legislator PPRN Merasa Dijebak Aturan KPU
Redaktur : Tim Redaksi