jpnn.com - SURABAYA - KPU Surabaya akhirnya mengakui bahwa sosialisasi pilwali Surabaya yang dilakukan pihaknya belum masif. Mereka menerangkan bahwa bahan sosialisasi di luar alat peraga kampanye baru datang secara bertahap Senin (19/10). KPU pun berjanji berlari kencang dalam waktu yang tersisa menjelang pilwali 9 Desember.
Kemarin bahan sosialisasi akhirnya tiba di kantor KPU. Bentuknya berupa selebaran, poster, dan cenderamata bertema pilwali Surabaya. Di antaranya, tas dan mug.
BACA JUGA: Gara-gara Ini, Hanura Apresiasi Luhut
Semuanya masih terbungkus rapi dan ditata di ruangan sebelah barat media center KPU Surabaya.
Komisioner KPU Surabaya Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Pengembangan Informasi Nur Syamsi mengakui bahwa gemerlap pilwali Surabaya memang belum menggema. Salah satu faktor penyebabnya ialah masa pendaftaran yang sampai empat tahap. Surabaya praktis baru memiliki dua pasangan calon setelah penetapan pada 24 September lalu.
BACA JUGA: Ini Risiko DPT Terlambat Diumumkan
"Semua hal yang berkaitan dengan penggunaan dana untuk sosialisasi harus kami sesuaikan. Jadi, wajar saja kalau begini," kata Syamsi kemarin.
Dia menyebutkan, bukan persoalan seandainya bahan sosialisasi diadakan September lalu. Tapi, KPU Surabaya mempertimbangkan sisi substansi sosialisasi tersebut.
BACA JUGA: NasDem Proses Pergantian Rio Capello Sebagai Anggota DPR
"Nanti mubazir kalau ternyata pilwali tertunda pada 2017. Ingat, saat itu belum ada keputusan dari MK yang mengakomodasi calon tunggal," jelasnya.
Syamsi menuturkan, setelah pilwali Surabaya dipastikan bisa berlangsung pada 9 Desember, KPU langsung tancap gas. Semua bahan sosialisasi yang telah direncanakan mulai diurusi lagi. Termasuk program-program sosialisasi kepada masyarakat. (jun/c11/fat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selisih DPT - DPS Munculkan Potensi Pemilih Fiktif
Redaktur : Tim Redaksi