KPU Tak Heran Jika Partisipasi Pemilih Pilkada 2018 Turun

Senin, 19 Maret 2018 – 22:00 WIB
Ketua KPU Arief Budiman. Foto: Charlie L/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua KPU Arief Budiman mengamini pandangan yang menyebut partisipasi masyarakat di Pilkada 2018 bakal menurun, melihat banyaknya calon kepala daerah yang terjerat kasus hukum.

"Saya kira mungkin juga pandangan itu ada benarnya kalau masyarakat melihat seperti itu. Masyarakat kan bisa juga jenuh karena merasa pilihan yang ada kurang berkualitas," ujar Arief di Jakarta, Senin (19/3).

BACA JUGA: KPK Jangan Membuat Pernyataan yang Menimbulkan Polemik

Di sisi lain, mantan Komisioner KPU Jawa Timur ini menilai bisa saja kemudian yang terjadi kebalikan dari pandangan tersebut. Penangkapan justru meningkatkan partisipasi masyarakat di Pilkada 2018 yang digelar serentak di 171 daerah.

"Bisa juga masyarakat malah semakin bersemangat untuk memilih. Bisa saja mereka menilai 'wah ini ada yang begini (bermasalah) maka enggak boleh memilih (tokoh) yang seperti itu'. Jadi kemungkinan itu bisa terjadi, tergantung masyarakat nanti menilai sebuah peristiwa seperti apa," ucapnya.

BACA JUGA: Buya: Gaya Kepemimpinan Ganjar di Jateng Sudah Oke

Arief mengatakan penyelenggara kini terus meningkatkan sosialisasi pelaksanaan PIlkada 2018. Diharapkan dengan adanya kesadaran masyarakat menggunakan hak konstitusi, partisipasi pemilih di pilkada nanti bisa mencapai 77,5 persen.

Sebelumnya, KPK diketahui menjerat sejumlah calon kepala daerah di Pilkada 2018 sebagai tersangka. Yaitu, Bupati Ngada yang juga calon Gubernur NTT Marianus Sae.

BACA JUGA: Polri Jelas, Tunda Penyidikan Calon Kepala Daerah

Bupati Subang Imas Aryumningsih. Kemudian Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko. Nama lain, Bupati Lampung Tengah yang juga calon Gubernur Lampung Mustafa dan terakhir Cagub Maluku Utara Ahmad Hidayat Mus (AHM).

KPK sebelumnya juga menetapkan Bupati Kutai Kertanegara Rita Widyasari sebagai tersangka. Nama Rita disebut-sebut berpeluang besar diusung Partai Golkar sebagai cagub Kaltim.

Namun karena penahanannya sebelum masa pencalonan, Golkar mengalihkan dukungan pada pasangan Andi Sofyan Hasdam – Nusyirwan Ismail, berkoalisi dengan Partai Nasdem.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tito Pastikan Pilkada Serentak Aman


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler